Minggu, 26 Januari 2014 - 1 komentar

Tugas Proposal - Kebudayaan Pernikahan Adat Yogyakarta


BAHASA INDONESIA 2
PROPOSAL
KEBUDAYAAN PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA
GUNDAR.jpg

oleh  :
Ines Nabila
23211630
3EB02

UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA
2013 / 2014

DAFTAR ISI
                                                                                                                                               
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………….   2
Bab I – Pendahuluan                                                                                                            
I.1     Latar Belakang Masalah………………………………………………………………………………………            3         
I.2     Fokus Penelitian ……….……………………………………………………………………………………….. 4
I.3     Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………….. 4
I.4     Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………………………………. 4
I.5     Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………………………………. 5
Bab II – Kajian Teori
II.1    Makna Simbolik…………………………………………………………………………………………………. 6
II.2    Busana Pengantin Adat Yogyakarta……………………………………………………………………. 7
Bab III – Metode Penelitian
III.1   Jenis Penelitian ……………………………………………………………………………………………………12       
III.2   Subjek dan Objek Penelitian ………………………………………………………………………………. 12
III.3   Setting Penelitian ………………………………………………………………………………………………. 12
III.4   Data Penelitian ………………………………………………………………………………………………….. 12
III.5   Sumber Data ……………………………………………………………………………………………………… 13
III.6   Instrument Penelitian ………………………………………………………………………………………… 13
III.7   Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………………………………………. 13
III.8   Teknik Analisis Data……………………………………………………………………………………………. 14
III.9   Triangulasi………………………………………………………………………………………………………….. 15       
Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………………………  16

BAB I
PENDAHULUAN

I. 1     Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan yang beraneka ragam yang tersebar mulai dari sabang sampai merauke. Kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia tersebut bukan hanya berupa kekayaan sumber alam saja, tetapi masyarakat Indonesia juga memiliki kekayaan lain seperti kekayaan akan kebudayaan suku bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.
Salah satu kekayaan kebudayaan orang-orang Jawa adalah upacara pernikahan adat Jawa. Adat istiadat pernikahan Jawa ini merupakan salah satu tradisi yang bersumber dari Keraton. Adat istiadat ini mengandung nilai-nilai luhur yang mencerminkan luhurnya budaya orang Jawa. Luhurnya budaya tersebut tercermin dari busana pengantin yang dikenakan pada saat upacara pernikahan serta tata riasnya yang mengandung makna simbolik.
Pernikahan merupakan salah satu peristiwa besar yang sangat penting dan sakral di dalam sejarah kehidupan manusia. Oleh karena itu, peristiwa sakral tersebut tidak akan dilewatkan begitu saja seperti mereka melewati kehidupan sehari-hari. Peristiwa pernikahan dilaksanakan dengan berbagai serangkaian upacara yang di dalamnya mengandung nilai budaya yang luhur dan suci. Setiap orang yang menyelenggarakan upacara pernikahan tidak akan merasa ragu-ragu untuk mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, serta biaya yang besar untuk kelancaran terselenggaranya upacara pernikahan tersebut.
Di Indonesia terdapat bermacam-macam upacara pernikahan adat yang diwariskan nenek moyang secara turun temurun, dari generasi yang satu ke generasi yang berikutnya. Setiap suku daerah yang ada di Indonesia masing-masing mempunyai upacara adat pernikahan yang berbeda-beda. Masing-masing adat pernikahan tersebut memiliki keagungan, keindahan, dan keunikan tersendiri. Di daerah Jawa, memiliki dua macam gaya upacara pernikahan, yaitu upacara pernikahan gaya Yogyakarta dan upacara pernikahan gaya Surakarta atau Solo. Kedua gaya tersebut terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dalam busana dan tata riasnya.
Busana atau pakaian adalah salah satu kebutuhan manusia yang utama, yang berfungsi sebagai penutup tubuh. Busana dapat mencerminkan suatu norma atau nilai-nilai budaya suatu suku bangsa yang memilikinya. Dalam kebudayaan Jawa, busana merupakan unsur kebudayaan yang sangat penting. Busana Jawa adalah salah satu warisan budaya leluhur kita yang sangat adiluhung dan tinggi nilainya. Warisan budaya Jawa tersebut harus tetap dipertahankan dan dilestarikan agar tetap terjaga dan lestari hingga masa yang akan datang. Setiap busana pastilah mempunyai simbol dan fungsi tersendiri. Seperti sama halnya dengan busana pengantin yang dikenakan pada upacara pengantin adat Yogyakarta. 
Hal yang cukup penting hubungannya dengan upacara pernikahan adalah busana pengantin. Busana pengantin merupakan bagian dari aspek kebudayaan manusia yang disebut dengan kesenian, di mana di dalam busana pengantin tersebut memiliki arti simbolis yang bermakna. Perwujudan busana pengantin tidak lepas dari serangkaian pesan yang hendak disampaikan kepada masyarakat umum melalui simbol-simbol yang dikenal dan tradisi budaya masyarakat tersebut. Simbol-simbol yang diungkapkan dalam busana pengantin dapat dilihat sebagai pencerminan dari corak kebudayaan masyarakat Yogyakarta yang mengandung nilai-nilai dan ajaran bagaimana seharusnya masyarakat Yogyakarta bertingkah laku di dalam kehidupan sehari-hari di dunia ini.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka dalam penelitian ini akan mengkaji tentang makna simbolik yang terkandung dalam peralatan upacara pengantin adat Yogyakarta.

I.2      Fokus Penelitian
Fokus masalah dalam penelitian ini yang pertama adalah makna simbolik yang terkandung dalam peralatan upacara pengantin adat Yogyakarta. Kedua, fungsi busana pengantin adat Yogyakarta.

I.3      Rumusan Masalah
Dari pembatasan makna yang sudah ada maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah makna simbolik busana pengantin adat Yogyakarta?
2.      Bagaimanakan fungsi busana pengantin adat Yogyakarta?

I.4      Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1.      untuk memahami dan mendeskripsikan makna simbolik peralatan upacara pengantin adat Yogyakarta.
2.      untuk mengetahui dan mendeskripsikan fungsi busana pengantin adat Yogyakarta.

I.5      Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menggali nilai-nilai tradisional yang terdapat pada busana tradisional busana pengantin adat Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.      peneliti sendiri sebagai sarana untuk meningkatkan apresiasi terhadap peralatan upacara pengantin adat Yogyakarta mengenai makna simbolik yang terkandung di dalamnya dan meningkaykan pengetahuan tentang fungsi busana pengantin adat Yogyakarta tersebut.
2.      mahasiswa Program Studi Bahasa Jawa sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang busana pengantin adat Yogyakarta.











BAB II
KAJIAN TEORI

II.1    Makna Simbolik
Istilah makna simbolik dalam penelitian ini ditinjau dari struktur kata, terbentuk dari dua kata yaitu makna dan simbolik.
1.         Makna
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 703) makna adalah arti, maksud pembicaraan atau penulis, pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Lebih lanjut, penggunaan istilah makna dalam penelitian ini berfungsi sebagai makna khusus. Makna khusus yaitu makna kata atau istilah yang pemakaiannya terbatas pada bidang tertentu (KBBI, 2002: 703).
Dari pengertian tentang makna tersebut, dapat diketahui bahwa istilah makna dapat dipakai dalam berbagai keperluan tetapi sesuai dengan konteks kalimatnya. Di samping itu, pemakaiannya juga disesuaikan pula dengan bidang-bidang yang berkaitan dengan pemakaian istilah makna. Berkaitan dengan penelitian ini, makna yang dipakai adalah makna khusus yaitu istilah yang pemakaian dan maknanya terbatas pada bidang tertentu.

2.         Simbolik
Kata simbol berasal dari bahasa Yunani, symbolos, yang berarti tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu hal kepada seseorang. Simbol ialah sesuatu hal atau keadaan yang merupakan media pemahaman terhadap objek (Budiono, 1983: 10). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa yang dimaksud dengan simbol adalah sebagai lambang, menjadi lambang, dan mengenai lambang. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan simbol adalah suatu hal atau keadaan mengenai lambang atau ciri yang merupakan media pemahaman terhadap suatu objek yang hendak disampaikan kepada seseorang.

Manusia adalah makhluk yang berbudaya. Kebudayaan itu sendiri menurut Koentjaraningrat yaitu menyebutkan bahwa kebudayaan adalah seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya, dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar. 
Budaya manusia tersebut penuh dengan simbol-simbol. Sebagai mahkluk yang berbudaya, segala tindakan-tindakan manusia baik tingkah laku, bahasa, ilmu pengetahuan maupun religinya selalu diwarnai dengan simbolisme yaitu suatu tata pemikiran atau paham yang menekankan atau mengikuti pola-pola yang mendasarkan diri kepada simbol-simbol. Simbolisme selain menonjol perananya dalam hal religi juga menonjol peranannya dalam hal tradisi atau adat istiadat. Dalam hal ini simbolisme dapat dilihat dalam upacara-upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat yang merupakan warisan turun temurun dari generasi yang tua ke generasi berikutnya yang lebih muda (Budiono, 1983: 29-30). 
Dalam Kamus Populer Filsafat (1986: 106-107) menyatakan bahwa simbol menurut arti yang paling dalam adalah setiap tanda atau bukti yang wujudnya dapat diserap secara inderawi dan yang ada kaitannya dengan pengalaman serta penafsiran pribadi mengenai hakikat dasar alam raya serta manusia dan sejarahnya. Karena manusia terbatas dalam daya tangkapnya maka manusia memerlukan gambar-gambar untuk merangkum dan menyimpan pengalaman tersebut. Simbol merupakan jembatan antara dasar hakikat kenyataan yang tidak terbatas serta pengalaman dan penghayatan manusia yang terbatas. Simbol dapat dimengerti, tetapi tidak dimengerti dengan akal budi, melainkan dengan seluruh pribadi yang terbuka untuk semesta kenyataan yang hadir di dalam manusia. Setiap benda dapat dijadikan simbol sejauh kenyataan di dunia hadir di dalam benda tersebut, lalu berdasarkan suatu pengalaman pribadi ditangkap, dilihat hubungannya dengan alam semesta serta maknanya.

II.2    Busana Pengantin Adat Yogyakarta
Busana atau pakaian adat merupakan salah satu keanekaragaman budaya Indonesia. Busana merupakan ekspresi, citra, dan kepribadian bangsa, karena dari busana dapat tercermin norma dan nilai-nilai budaya suatu suku bangsa. Busana mempunyai bermacam-macam fungsi, antara lain busana berfungsi sebagai pelindung tubuh atau penutup tubuh, baik dari kotoran, sengatan dari hewan-hewan yang berbahaya, pelindung dari sengatan sinar matahari, serta pelindung dari suhu dingin. Fungsi lain dari busana adalah berfungsi sosial. Seiring berjalannya waktu serta dengan adanya kemajuan zaman yang lebih modern melahirkan masyarakat yang sangat bervariasi dan busana yang dikenakannya juga menjadi semakin lebih bervariasi. Variasi busana tersebut disesuaikan dengan beraneka ragam peranan manusia di dalam suatu kehidupan. Jadi, keanekaragaman tersebut berhubungan dengan macam status sosial tertentu.
Pernikahan merupakan sesuatu yang sakral, agung, dan monumental bagi setiap pasangan hidup. Oleh karena itu, pengantin bukan hanya mengikuti agama dan meneruskan naluri pada leluhur untuk membentuk sebuah keluarga dalam ikatan hubungan yang sah antara pria dan wanita, tetapi juga memiliki arti atau makna yang sangat mendalam dan luas bagi kehidupan manusia di dalam kehidupan ( Artati Agoes, 2001: 10).
Di dalam kehidupan manusia, pernikahan merupakan tahapan yang sangat penting. Orang yang telah menikah secara otomatis akan mengalami perubahan status berkeluarga yang selanjutnya akan mendapat pengakuan sebagai keluarga baru dengan segala konsekuensi dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Agar keluarga baru yang dibentuk dalam pengantin mencapai kebahagiaan lahir dan batin dalam kehidupan berumah tangga dilakukanlah berbagai macam upacara-upacara ritual di dalam sebuah acara pengantin. Upacara tersebut dalam budaya Jawa dilambangkan atau disimbolkan dalam busana pengantin yang dikenakan, tata riasnya, serta perhiasan yang dipakai pengantin lengkap dengan sarana dan prasarananya dalam bentuk sesaji maupun hiasan-hiasan ruangan tempat acara pengantin tersebut diselenggarakan (Kuswa Endah, 2006: 31).
Menurut sejarah, adat istiadat tata cara pengantin Jawa tersebut dahulunya berasal dari keraton. Tata cara adat kebesaran pengantin Jawa tersebut hanya dapat atau boleh dilakukan di dalam tembok-tembok keraton atau orang-orang yang masih keturunan atau abdi dalem keraton. Sampai kemudian Agama Islam masuk ke keraton-keraton di Jawa, khususnya keraton Yogyakarta dan Solo (Surakarta), dan sejak itulah tata cara adat pernikahan Jawa berbaur antara budaya Hindu dan Islam. Paduan itulah yang akhirnya turun-temurun sampai saat sekarang (Artati Agoes, 2001: 1-2).
Upacara pernikahan adat di Jawa dibedakan antara upacara pernikahan adat Yogyakarta dan perknikahan adat Surakarta atau Solo. Selain digunakan oleh masyarakat Yogyakarta dan Surakarta (Solo), dapat juga digunakan oleh masyarakat di luar kedua wilayah tersebut seperti di daerah Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan sebagainya. Dari kedua upacara pernikahan tersebut terdapat perbedaan yang jelas pada tata cara upacara pernikahan adat Yogyakarta dan Surakarta atau Solo tersebut. Selain itu juga masih terdapat perbedaan yang lain, seperti busana pengantin, bahasa yang dipakai dalam upacara pengantin, dan sebagainya.
Busana pengantin adat Yogyakarta mempunyai beberapa jenis, masing-masing busana pengantin tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda dan digunakan untuk kepentingan yang berbeda-beda pula. Macam-macam busana pengantin adat Yogyakarta tersebut ada lima macam, antara lain: 1) Busana Pengantin Paes Ageng, 2) Busana Pengantin Paes Ageng Jangan Menir, 3) Busana Pengantin Yogya Putri, 4) Busana Pengantin kesatrian Ageng, 5) Busana Pengantin Kesatrian (Yosodipuro dalam Suwarna, 2001: 1).
1.      Busana Pengantin Paes Ageng
Busana Paes Ageng disebut juga dengan busana Basahan. Busana pengantin Paes Ageng dipakai oleh putra-putri Sri Sultan Hamengku Buwana pada perkawinan agung di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Yosodipuro dalam Suwarna, 2001: 1). Disebut Paes Ageng karena busana tersebut dipakai pada saat perkawinan agung. Busana paes Ageng digunakan untuk perjamuan pada saat upacara Panggih, yaitu upacara bertemunya kedua mempelai. Namun pada masa sekarang busana tersebut biasa dipakai pada saat upacara Panggih sampai upacara Pahargyan (resepsi pengantin), yang bertujuan untuk kepraktisan, pengantin tidak perlu berkali-kali berganti pakaian. 

Pada busana pengantin Paes Ageng pengantin pria mengenakan kuluk atau tutup kepala atau mahkota warna biru, tanpa baju, bercelana cinde, dan sandal selop, kain dodot dua lapis. Pada pending atau ikat pinggang diselipkan keris, hiasan dada berbentuk bulan sabit bertingkat, kalung rantai panjang dan kelat bahu. Sedangkan busana pengantin wanita tatarias rambut sangat khas yaitu rambut sanggul bokor mengkureb dengan gajah ngolig, berhias lima buah cunduk mentul, rajut melati, gelang tangan, danmemakai kelat bahu. Pengantin wanita tidak mengenakan baju tetapi langsung memakai semekan atau penutup dada, hiasan dada berbentuk bulan sabit bertingkat. Busana bawah sama seperti pengantin pria hanya berbeda teknis pengaturannya dan terdapat selendang cinde menjurai ke bawah dari pending atau ikat pinggang (Hamzuri, 1998/1999: 89).

2.      Busana Pengantin Paes Ageng Jangan Menir
Busana pengantin Busana Paes Ageng Jangan Menir juga dipakai oleh putra-putri Sri Sultan Hamengku Buwana pada saat perkawinan agung di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Yosodipuro dalam Suwarna, 2000: 1). Busana Paes Ageng Jangan Menir digunakan untuk upacara boyongan pengantin wanita ke kediaman pengantin pria, yaitu semalam sesudah peresmian (Tedjowarsito & Gresah, 1982: 36). 

Pada masa sekarang ini, busana pengantin Paes Ageng Jangan Menir juga dapat digunakan oleh para pengantin pada umumnya, bukan hanya di kalangan Keraton saja yang mengenakannya. Jadi, pengantin dari kalangan manapun boleh mengenakan busana pengantin Paes Ageng Jangan Menir ini dan dari pihak Keratonpun tidak melarangnya.
Busana pengantin Paes Ageng Jangan Menir menggunakan mahkota berwarna hitam kotak-kotak, memakai jas tutup dan hiasan dada berbentuk bulan sabit bertingkat. Busana bawahnya yaitu bebed dan tidak memakai dodot, tetapi menggunakan kain wiron. Busana wanita, tata rias rambut dan hiasannya yaitu cunduk mentul, memakai baju panjang, hiasan dada berbentuk bulan sabit dan bros. busana bawahnya yaitu kain nyamping wiron dan cinde menjurai ke bawah yang dimulai dari pending (Hamzuri, 1998/1999: 90).

3.      Busana Pengantin Yogya Putri
Busana pengantin Yogya Putri biasanya dikenakan pada saat upacara sepasaran atau sepekanan sehingga busana ini dapat disebut juga sebagai busana corak sepasaran. Sepasaran adalah hari ke lima setelah upacara panggih. Pada zaman dahulu busana pengantin Yogya Putri ini dipakai oleh pengantin putra dan putri Dalem pada waktu berkunjung ke Gubernur Belanda. Waktunya antara hari ke-5 dan ke-35. Hari ke-35 setelah upacara panggih disebut dengan selapanan (Suwarna, 2001: 10).

4.      Busana Pengantin Kesatrian Ageng
Busana pengantin Kesatrian Ageng biasa dikenakan pada saat upacara pahargyan atau resepsi pernikahan. Busana pengentin Kesatrian ageng bersifat semi-formal. Oleh karena itu, busana ini jarang dikenakan pada saat upacara panggih atau upacara bertemunya kedua mempelai pengantin pria dan wanita. Busana pengantin Kesatrian Ageng juga dikenakan oleh Ngarsadalem dan putra-putri pangeran pada tanggal 20 malam bulan maulud. Karena busana ini selalu dikenakan pada tanggal 20 malam, busana ini juga disebut busana malem selikuran (Suwarna, 2001: 12-13).

5.      Busana Pengantin Kesatrian
Busana pengantin Kesatrian dikenakan pada saat upacara pahargyani atau resepsi pernikahan. Busana pengantin Kesatrian merupakan busana pengantin yang paling sederhana. Meskipun sederhana, namun busana pengantin ini tampak anggun dan berwibawa. Busana pengantin ini bersifat mencerminkan situasi yang santai atau tidak formal. Pada masyarakat umum busana pengantin Kesatrian biasanya juga dikenakan pada saat upacara ngundhuh mantu atau boyongan pengantin (Suwarna, 2001: 14-16). 

Busana pengantin kesatrian pada pengantin pria mengenakan blangkon atau tutup kepala, baju surjan kembangan, kalung panjang dengan bros di dada, jam saku dengan rantai panjang menyilang di perut, bebed wiron, dan sandal selop. Sedangkan pada busana pengantin wanita tata riasnya tidak banyak mengenakan kembang goyang, baju panjang kembang tampak longgar tetapi rapi, kain nyamping semotif dengan yang dikenakan oleh pengantin pria serta mengenakan sandal selop.



































BAB III
METODE PENELITIAN

III.1   Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna simbolik dalam busana pengantin adat Yogyakarta. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk tertulis maupun lisan. Seluruh data kemudian dianalisis secara induktif sehingga menghasilkan data yang deskriptif.
Untuk memperoleh data dilakukan atau dibutuhkan teknik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi yang berupa sumber bacaan atau tertulis, serta foto atau gambar dari busana pengantin adat Yogyakarta.

III.2   Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini meliputi perias (pemaes) pengantin yang bertempat tinggal di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta dan sesepuh atau pengageng Keraton Yogyakarta. Sesepuh atau pengageng dan perias pengantin dijadikan subjek karena merekalah yang tahu secara lengkap tentang makna simbolik yang terkandung dalam busana pengantin adat Yogyakarta tersebut. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah busana pengantin adat Yogyakarta.

III.3   Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian akan dilakukan secara acak dalam beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman Yogyakarta tersebut dan diambil beberapa perias pengantin sebagai responden yang diwawancarai tentang topik penelitian. Selain itu, penelitian juga dilakukan di dalam Keraton Yogyakarta kepada para sesepuh atau pengageng keraton Yogyakarta sebagai responden lain yang diwawancara tentang topik tersebut.

III.4   Data Penelitian
Data dari penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun bentuk data dalam penelitian ini adalah:
1.      Makna simbolik peralatan upacara pengantin adat Yogyakarta
2.      Fungsi busana pengantin adat Yogyakarta.

III.5   Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari observasi dan wawancara secara tertulis dan non tertulis di tempat penata rias pengantin adat Yogyakarta serta di Keraton Yogyakarta. Setelah melakukan kegiatan observasi dan wawancara, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan dokumentasi mengenai keterangan-keterangan tertulis, yaitu berupa buku-buku yang menyangkut tentang busana adat pengantin gaya Yogyakarta.

III.6   Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan penelitian, maka dalam hal ini peneliti berperan aktif dalam teknik pengumpulan data sekaligus sebagai instrumen penelitian. Hal tersebut disebabkan karena dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana dan sekaligus sebagai pelaksana dari rancangan penelitian yang sudah disusun. Diharapkan proses pengambilan data tetap sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan mendapatkan hasil seperti tujuan yang telah ditetapkan. Instrumen lainnya sebagai instrumen pembantu berupa alat tulis untuk mencatat hal-hal penting yang ditemukan dalam proses pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, tape recorder sebagai alat perekam dalam wawancara, serta kamera digytal untuk mengambil gambar pada proses penelitian.

III.7   Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan diperlukan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
·         Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data. Proses kegiatan ini lebih ditekankan pada ketelitian dan kejelian peneliti sendiri. Dalam observasi ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung tempat yang akan digunakan untuk penelitian. 

·         Wawancara 
Tahap kedua dalam mengumpulkan data yaitu melakukan wawancara langsung secara mendalam dengan responden yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong: 2002: 135). Wawancara diadakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan, untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui kegiatan observasi yang dilakukan pada langkah pertama. Pada tahap wawancara ini, peneliti mendengarkan dengan seksama orang-orang keraton atau para sesepuh keraton serta perias (pemaes) pengantin yang ada di daerah tersebut dalam menyebutkan makna simbolik yang terkandung dalam busana pengantin adat Yogyakarta.

·         Dokumentasi
Tahap dokumentasi dilakukan untuk dapat memperkuat data hasil dari wawancara dan observasi. Dokumen-dokumen yang berisi data-data yang dibutuhkan meliputi buku-buku yang relevan, serta foto-foto atau gambar tentang busana pengantin adat Yogyakarta.

III.8   Teknik Analisis Data 
Penelitian ini menggunakan analisis data yang bersifat kualitatif. Analisis ini mendeskripsikan mengenai makna simbolik dalam busana pengantin adat Yogyakarta. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis induktif. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: inventarisasi atau pengumpulan data yang diperoleh melalui observasi berpartisipasi dan wawancara secara mendalam. Langkah yang kedua adalah identifikasi dari sejumlah data yang ada diambil data yang sesuai dengan topik penelitian. Proses berikutnya ialah klasifikasi yaitu pengelompokkan data, data dari hasil wawancara yang telah dilakukan kemudian diperoleh jawaban umum, yaitu diperoleh jawaban responden yang menguasai dan ada responden yang tidak atau kurang menguasai topik penelitian. Responden yang bisa memberikan jawaban yang sesuai dengan topik penelitian dikelompokkan sendiri, sedangkan responden yang jawabannya kurang sesuai dengan topik penelitian dikelompokkan sendiri. Langkah selanjutnya ialah interpretasi, hasil dari wawancara diinterpretasikan tentang makna simbolik dalam busana pengantin adat Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan kajian tentang fungsi dari busana pengantin gaya Yogyakarta sesuai dengan topik penelitian. Langkah yang terakhir berupa inferensi atau membuat kesimpulan hasil akhir dari interpretasi yang sudah dilakukan.

III.9   Triangulasi
Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan agar hasil penelitian ini valid. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2002: 178). 
Agar mendapatkan data yang lebih valid dan ada kecocokan satu sama lain, dilakukan triangulasi dari data wawancara dan data observasi, serta dokumentasi yang berupa rekaman dan foto atau gambar. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Pengambilan data dilakukan pada sejumlah sumber data yang berbeda-beda. Data dianggap valid bila jawaban sumber data yang satu sesuai atau sama dengan jawaban sumber yang lainnya.











DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Artati. 2001. Kiat Sukses Menyelenggarakan Pesta Perkawinan Adat Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Endah, Kuswa. 2006. Busana Jawa. Yogyakarta: UNY Press.
Hamzuri. 1998/1999. Album Busana Tradisional Indonesia. Yogyakarta: DEPDIKBUD.
Hartanto, Dick. 1986. Kamus Populer Filsafat. Jakarta: CV. Rajawali.
Herusatoto, Budiono. 1983. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.
Koentjaraningrat. 1992. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Pringgawidagda, Suwarna. 2001. Mengenal Busana Pengantin Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
________.2003. Acara Pengantin Berbagai Gaya. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Suryomentaram, Gresah & Tedjowarsito. 1982. Perkawinan Adat Jawa Gaya Yogyakarta. Yogyakarta: DEPDIKBUD.
Tim Penyusun Kamus. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Sabtu, 18 Januari 2014 - 0 komentar

Tugas - Cerpen


PLAYBOY, PLAYGIRL ? WHOS BETTER ?


Hallo nama gue riska anggraini, lo semua bisa manggil gue chika karna temen-temen gue biasa manggil gue dengan sebutan itu. Sekarang gue kelas satu sma dan ini sekolah baru gue, sekolah gue di sma batavia, waktu smp gue itu bisa dibilang cewe paling stylish, keren, kece, tajir dan lain sebagainya, bukannya bermaksud menyombongkan diri, ini fakta! Ada buktinya mamen, banyak cowok-cowok yang ngantri buat jadi cowo gue, cowok gue? Bukan deh lebih tepatnya sih tukang ojek/sopir gue atau gak pelayan gue.
Jahat ya gue nganggep mereka kayak gitu? Abis gimana ya, modus gue terima cinta mereka untuk status aja dan untuk banyak-banyakin mantan aja. Ya intinya cuma untuk gaya-gayaan. Gak ada tuh yang namanya karna cinta,haha parah banget kan?
Sekarang harapan gue sih bisa lebih baik lagi dibanding smp, gue harus lebih bisa milah milih cowok, jangan semuanya diterima, syukur2 bisa ketemu cinta pertama gue disini,haha
“eh di kelas ini ada yang namanya chika gak?” sambil menggeprak meja dengan suara yang keras. Semua anak termasuk gue langsung kaget dan agak panik.
“gue chika, kenapa?” nada gue agak melemah karna sedikit takut
“oh jadi elo yang namanya chika, pake pelet apa sih lo?”
“kenapa? Gue gak ngerti”
“heh kalo ama kakak kelas tuh yang sopan, baru kelas satu aja udah belagu.”
“oh iya maaf kak aku gak tau, kenapa kak nyari aku.” belaga polos
“oke ga perlu basa basi lagi, GUE GAK SUKA LO DEKET SAMA DICKY!”
Bel berbunyi, tanda kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai. Akhirnya kakak kelas nyebelin itu pergi ninggalin kelas dan memberi tanda tanya besar “dicky? dicky yang mana? Perasaan gue gak pernah deket sama yang namanya dicky, aneh.” garuk2 kepala “udah ah gak penting.”
Semua siswa sibuk dengan kegiatannya masing-masing sampai akhirnya bel istirahat pun tiba.
“guys beli somay yuk, katanya somay pak de enak lho.” joan mengajak gue dan nada ke kantin
“yah lo baru tau ya? Kesian banget, gue udah nyobain kali. Emang enak, ayo!” timpal nada
Sesampainya di kantin…
“ih iya enak! Pak de terima layanan pesan antar gak ya. Jadi kalo laper tinggal calling pak de aja, ya gak?” kata gue
Tidak ada suara (hening)
“woy!!!!!!!!!” tereak gue sampai2 nada dan joan terkejut
“hehe sory ya chik, abisnya tadi ada pencuci mata si.” mereka menjelaskan
“cowok ya?”
“Nah tu lo tau, siapa si tu cowok namanya, gila bikin jantung gue deg deg serrrrr” timpal joan
“namanya bisma.” kata nada “panjangannya bisma karisma.”
“wes dahsyat lo nad, tadi somay pak de udah lo coba terus cowok ganteng lo kenal padahal baru seminggu sekola disini, berasa udah sekolah setaun aja lo nad.” kata gue dan joan
“yaiyalah nada, cewek terupdate satu sekolah.” sambil memegang kerah baju
“iya deh percaya.” timpal gue dan joan
Sepanjang jam istirahat kita bercanda-canda, tertawa-tawa, ngegosip di meja makan kantin sambil menyantap somay pak de dan tidak terasa bel pun berbunyi. Semua siswa masuk ke kelas masing-masing.
Di malam yang sunyi…
“duh kok gue gak bisa tidur sih, plis chika tidur dong, lo mau besok telat gara-gara bangun kesiangan.” kata gue dalam hati.
Dari jam 9 malem sampe sekarang, hampir jam 11 malem gue usahain buat tidur, lama-lama capek juga kalo gak bisa tidur tapi dipaksain, terbesit pikiran untuk duduk di meja belajar.
Gue senderin kepala gue di meja belajar. Mata gue tertuju pada jam yang terus bergerak, jarum pendek nunjukin angka 11 “tak tik tuk tak.” suara detakan jarum jam yang begitu keras terdengar di telinga gue.
“dicky itu siapa sih?”
“kenapa sih kaka kelas tadi serem banget, emangnya pernah apa gue deket-deket sama yang namanya dicky, perasaan gue gak pernah kecentilan sama cowok pas sma.”
“pokoknya besok gue harus cari tau siapa dicky.”
“KRIIIIIING.” bel masuk berbunyi
“tok tok tok tok.” suara pintu kelas gue
“masuk.” terdengar suara bu suryanti
Gue buka pintu kelas dengan sangat pelan, terlihat semua anak terutama bu sur memandang gue dengan tatapan agak sinis.
“riska, kenapa kamu telat?”
“saya bangun kesiangan bu, maafin saya bu saya janji gak akan ngulangin perbuatan saya lagi.”
Ternyata hati bu sur luluh dengan sedikit rayuan gue,hehe untung sekrang jamnya bu sur. Coba kalo guru2 yang lain, pasti gue gak bakal diijinin masuk kelas deh.
Di kantin…
“tumben lo chik telat, ada angin apaaan?” tanya joan
“gue semaleman mikirin kejadian kemaren, alhasil tidurnya kemaleman deh.” dengan muka agak lemas dan sedikit manyun
“ohh kejadian kaka kelas yang ngelabrak lo?” timpal nada
“hehe iya, abisnya dia suruh gue ngejauhin dicky, gue aja gak tau dicky yang mana orangnya.”
“haha kocak, tapi kok bisa gitu ya? Ini kakak kelasnya yang salah, dickynya yang salah apa elonya yang bego?” kata nada dengan tampang polos
“ah gak tau deh, pokoknya gue harus cari tau siapa dicky.”
Tiba-tiba nada lari ke arah lapangan dan lenyap dari pandangan…
“ih aneh banget si tuh anak, kenapa coba tiba-tiba ngilang tanpa pamit.”
“kebelet boker kali.”
“hahahahaha.”
Di halte bis…
“chik gue punya sesuatu buat lo.” kata nada
“apaan? Kalo gak penting awas ya.”
“yeh, dasar. Pokoknya sesuatu yang bisa bikin lo terkaget-kaget deh.”
“ih lebay lo nad, apaan emang? Gue jadi penasaran kan.”
tiba tiba nada turun dari halte dan tidak lama kemudian nada kearah gue dengan menggandeng seorang cowok
“siapa sih tuh cowok.” mata gue sipitkan supaya lebih fokus kearah tu cowok
“yaampun itu kan.” mata gue terperangah melihat cowok yang digandeng nada
“itu kan cowok yang waktu itu minta tolong ke gue, oh jadi itu yang namanya dicky, ups kak dicky deh hehe.”
flash back…
“eh tolong ambilin bola basket gue dong.” teriak dicky saat bermain bola basket
“heiiiiiiii nona!!” teriak lebih keras
“hah gue ya?” kata gue setengah beloon
“iya elo, aduh gimana sih.” dengan nada jengkel “malah bengong lagi.”
“eh iya iya, maaf ya ini bolanya.”
“makasih ya.”
Keesokan harinya…
“eh kemarin kamu yang ngambil bola basket kaka ya, sekali lagi thanks.” sapa dicky
“oh jadi kamu kakak kelas aku, sori ya kemaren aku kurang sopan sama kakak.”
“selow aja kali de, eh aku laper nih temenin aku ke kantin yuk.”
“eh tapi kak.” tangan gue ditarik paksa
Di kantin…
“nama lo siapa sih?”
“riska anggraini, tapi panggil aja chika.”
“ohh chika.”
Hening sesaat lalu tiba tiba temannya dicky datang
“eh bro tugas kimia dikumpulin sekarang.”
“mampus gue belom selesai, chika kapan-kapan kita ngobrol lagi ya dah.”
“dah.”
Kembali di halte…
“nih yang namanya dicky, pernah lo kegatelan sama dia chik?” kata nada
“yeh enak aja lo nad, dia kali yang gatel sama gue.” timpal gue
“eh kak, aku tegasin ya, aku gak suka deket deket sama kakak, dan aku harap kakak jangan pernah deketin aku dan ngobrol lagi ama aku, aku gak mau di cap cewek yang gatel sama kakak kelas!”dengan suara tinggi dan hampir tereak
“kok kamu jadi marah marah gitu chik.” dicky heran
“aku gak mau dimusuhin sama temen temen cewek kakak! Ini terakhir kalinya aku mau ngobrol ama kakak, aku pulang dulu kak, yu nad bis nya udah ada.”
Di sekolah…
“chik menurut gue kak dicky suka deh sama lo, kenapa sih kemaren lo galak banget sama dia, beruntung tau disukain ama kak dicky, dia kan ganteng.”
“banyak kali orang ganteng yang suka sama gue nad.”
“iya sih lo cantik, gak salah kalo banyak orang suka sama lo, tapi lo gak boleh gitu juga chik.”
“tapi gue bosen, setiap ada cowok sama gue pasti nanti ada cewek yang marah ke gue. Lama lama gue juga capek kalo kaya gitu nad.”
“emang waktu di smp ada berapa orang yang nyukain lo, terus udah berapa kali lo pacaran?” kali ini joan angkat bicara
“kalo pacaran sih, berapa kali yah? Mmmm 28,29,30 apa 31 ya? Lupa gue jo, terus yang suka sama gue pas smp.. yang pasti sih di setiap kelas ada.”
“APAAAAA! Gak salah lo chik???”
“yah dibilangin gak percaya.”
“wah berarti lo cewek populer ya chik waktu smp.” timpal joan
“mmmmm gatau deh,hehe.”
“tapi gue masih gak percaya klo chika begitu di agung agungkan sama cowok waktu smp.” kata nada
“perlu bukti?”
“iyalah mana bisa gue megang omongan lo begitu aja, lo harus bisa ngelewatin tantangan gue kalo lo mau gue percaya ama omongan lo.”
“betul tuh.” kata joan
“jadi lo nantangin gue nad, oke gue terima. Emang apa tantangannya?”
Lalu joan dan nada bisik bisikan yang semakin membuat penasaran
“oke, lo siap ngedenger nya chik.”
“yaelah apaan sih kayak lagi disidang aja gue serius banget.”
“elo harus.” kata joan
“harus apa?”
“PACARAN SAMA BISMA KARISMA.” timpal nada
“udah itu doang?”
“eitss belum selesai. Kita harus ngedenger berita lo jadian sama kak bisma dalam  jangka waktu satu minggu mulai dari sekarang.” joan menambahkan
“wuih berat juga haha tapi bagi seorang chika belom ada apa2 nya gak ada yang lebih berat lagi apa pacarin kepala sekolah kek”
“ah sombong lo chik, awas aja sampe lo gak bisa, lo harus kerjain pr dan tugas kita sama sebulan” kata nada
“eh bukan itu aja lo juga harus masakin bekel buat kita selama satu bulan awas aja kalo tu bekel bukan masakan lo kita gorok leher lo”
“serem banget sih kalian berdua,oke gue bakal buktiin ke kalian kalo gue bisa”
Keesokan harinya …
“yang namanya bisma yang mana sih” sambil celingak celinguk
“masa gue nanya kaka kelas, ogah ah. Kaka kelas kan pada sensi sama gue”
Akhir nya gue putusin nanya ke nada dan joan, mudah2an mereka mau ngasih tau.
Setelah bertemu nada dan joan…
“mau ngapain lo, udah ketemu sama kak bisma?” kata joan
“kok bengong?” timpal nada
“gini guys sorry banget ya gue kan gak tau yang namanya bisma karisma”
“terus” kata joan
“jadi….. kalian mau ngasih tau kan yang namanya bisma tuh yang mana”
“ih enak aja lo chik cari sendiri! Gak ada tuh yang namanya bantuan dari kita” jelas nada
“tapikan kemaren gak ada kesepakatan kayak gitu”
“gimana nih nad kasih tau gak?”
“oke, berhubung kita temen baik lo, kita bakal ngasih tau siapa yang namanya bisma tapi ciri2 nya aja selanjut nya lo harus usaha sendiri” kata nada
“oke fine. Gimana ciri2 nya?”
Ciri-cirinya tuh:
1. Berbehel
2. rambutnya sedikit ngembang dan potongan rambutnya mirip justin bieber
3. kalo ngomong meuni sunda pisan
4. gak bisa diem atau bisa di bilang agak hyperaktif
5. orangnya lumanyan ramah
6. sering di deketin cewek2
“stop stop stop nad jangan di terusin lagi nanti si chika ke enakan”
“hehe, yaudah segitu aja chik, selamat berjuang ya”
Setelah dapet bocoran dari nada dan joan, tanpa menunggu lama lagi gue langsung bergegeas ke wilayah kelas 12 yaitu di lantai atas. Untung di lantai atas ini ada kelas sepuluhnya juga jadi gue gak terlalu asing lah disini. Gini gue jelasin, satu angkatan di sekolah gue mempunyai delapan kelas. Dan sekolahnya sendiri mempunyai dua lantai. lantai satu bisa dibilang wilayah kelas 11 karna mencakup delapan kelas 11 dan empat kelas 10 dan lantai dua adalah wilayah kelas 12 karna terdiri dari delapan kelas 12 dan empat kelas 10.
“gila rame banget di atas, gimana nyari bisma? oiya kan dia pake behel” kataku dalam hati
“waduh, yang make behel gak sedikit lagi”
Langkah gue terasa amat kecil di lorong kelas 12
Tiba tiba ada segelintir kakak kelas yang kenal sama gue, terutama cowok karna selama perjalanan di lorong kelas 12 pasti ada suara “hai chika” atau gak “wah ada ade kelas cantik, boleh kenalan ga?” kalo kaka kelas cewek “oh ini cewek gatel yang namanya chika, mau ngapain dia kesini?” Gue sih pura pura gak denger aja, abis gimana ya? Mau ditanggepin takut panjang nanti urusannya. Lagian kan gue masih kelas satu, harus sopan ama kakak kelas.
“ah capek gue! Udah berapa lama nih gue mondar mandir di lorong atas, perasaan gak ada orang yang ciri cirinya kaya yang nada sebutin deh’ kata gue dalam hati
“udah ah dari pada gue makin stress disini, mending di lanjutin besok aja”
Akhirnya gue berbalik arah menuju tangga untuk turun ke bawah, langkah gue semakin lama semakin kencang dan hampir berlari.
Tiba tiba terdengar suara teriakan yang membuat langkah gue terhenti,
“bismaaaaaaa! Balikin kunciran gue!”
Mendengar tereakan itu, gue langsung berbalik arah dan menuju pusat suara, dan tiba tiba gue ngeliat…
“gerah banget nih abis olah raga, kalo lo rambutnya kan gak panjang bis, ngapain coba pake kunciran, orgil lo dasar”
“gue juga gerah say” kata bisma dengam muka sok imut
“apaan lo sayang sayang, semenit manggil sayang ntar semenit lagi manggil gue babu, mau lo apa sih gil?”
“mau aku Cuma kamu doang sayaaaaaaang”
“enek gue! Sini balikin! Sumpah gerah banget bis”
“ada syaratnya sayang”
“apa syaratnya cintaaaaaaa?”
“kamu harus nyobain kaos olah raga aku. Aku kan pingin liat wanita secantik kamu re, pake kaos olahraga aku”
“ogaaaaaaah, udah tau kaos lo bau sampah. mending gue minjem kunciran ke orang deh’
‘yaudah kalo kamu gak mau, nanti kuncirannya aku buang nih, lagian pasti gak ada yang mau minjemin kuncirannya ke kamu kali, kan pada gerah semua”
“iya iya gue mau make kaos lo, nyobain doang kan?”
Saat rere mau memakai kaos bisma
“Kak Bisma!!” teriak gue sekenceng kencengnya, disitu gue bener bener melepas urat malu gue, bodo amat deh mau diliatin kakak kelas 12.
Susana menjadi riuh karna kemunculan gue di wilayah 12, cewek cewek semakin ilfeel sama gue “pasti ni anak mau deket2 sama bisma”
Bisma mencari cari kemana arah suara berasal dan tiba2 bisma menatap gue, gila tatapannya dahsyat banget
“widih, berani banget ni anak kelas 10, masuk ke lingkungan kelas 12 dan manggil2 gue” kata bisma
“nama lo siapa emang?”
“chika kak”
“ohh chika, ngapain lo manggil2 gue?”
“aku mau bilang kalo…” masa gue nembak dia sih,cepet banget lagian gak ada tuh sejarahnya gue nembak cowok, enak aja gue nembak bisma, pokoknya bisma yang harus nembak gue!’
Tiba tiba bisma memotong omongan gue
“re, lo gak usah pake kaos gue,biar ni anak aja yang make, dia lebih cocok”
“dari tadi kek lo gitu bis, sini kunciran gue” kata rere sambil merebut kunciran dari tangan bisma
“aku yang harus pake kaos itu kak?”
“iya elo siapa lagi”
Emang sih ini kesempatan bagus buat ngedeketin kak bisma, tapi sumpah pasti kaosnya bau banget, kak rere aja sampe bilang bau sampah.
“eh kok malah bengong? Pake cepetan”
“i i iya kak”
Astagfirullah bau banget gak boong, baunya kaya cuka dicampur tai kambing dicampur daging busuk, kaliaan bayangin sendiri deh baunya kayak gimana
“lah bengong lagi ni bocah, pake cepetan!!!”
“iya kak sabar” gue pake tu kaos sambil menahan nafas abis ga kuat sama baunya. Gue dobel dengan kemeja gue, gila udah bau gerah lagi
“kok bau banget sih kak kaosnya?”
“yaiyalah sepanjang olah raga tadi gue beraktivitas penuh. Maen basket, futsal. Paginya gue sarapan junk food”
“pantesan”
“awas ya kalo dibuka kaosnya, lo boleh buka kaos gue setelah pulang sekolah”
Gue kaget setengah mampus, bukannya nyobain doang ya? Duh kalo sampe pulang sekolah gak janji deh gue.
Tapi gue yakin setelah kejadian ini gue sama bisma bisa lebih deket, dan kali aja bisma jadi suka sama gue, jadi gak apa apa lah.
Akhirnya gue turun ke bawah dan menghilang dari pandangan bisma.
“aneh banget sih tuh cewek, kenapa mau aja pake kaos gue? Padahal kan tuh anak bisa kabur? Apa karna dia takut kali ya” ucap bisma heran
“kayaknya gak mungkin deh bis, abis gue perhatiin dari tampangnya gak ada rasa takut sedikitpun. Tu bocah suka kali sama lo. Dia begitu untuk menarik perhatian lo bis”
“ada ada aja lo, tapi bisa juga sih,hehe”
“kalo dia beneran suka sma lo gimana?”
“Gimana apanya?”
“Terima atau gak?”
“Kok diem bis”
“KRIIIIIING” suara bel sekolah tanda istirahat berakhir.
“pake kaos siapa lo chik kurang kerjaan banget sih.” kata nada
“tau, dimarahin guru aja.” timpal joan
“jangan bilang siapa2 ya, ini baju kak bisma.”
“APAAAAAAAAA!!!”
“sssssssttt jangan keras keras.”
“riska, nada, joan kalau kalian masih ngobrol, silahkan kalian keluar.”omel bu sinta
“iya bu maaf.” kata nada
Gue ceritain semua kejadian saat istirahat tadi.
“gila chik mau aja lo make kaos bau kayak gitu.”
“tapi ga apa2 ah nad, kaos kak bisma ini.” kata joan
“ah gila lo joan, tapi kok bu sinta gak ngeliat lo ya? Kalo dia sampe ngeliat, abis lo chik.”
“Makanya diem2 aja lo nad.” kata gue
Pulang sekolah…
“kak ini kaosnya”
“lo gak ngelepas ni kaos sampe bel bunyi kan?”
“gak lah, tanya aja ama temen sekelas aku.”
“wess, good job chika, gue suka anak kaya lo mamen.”
“udah sana pulang, mo ngapain lagi lo?”
“gak ada penghargaan gitu kak? Aku kan udah rela-relain pake baju kakak.”
“lo mau penghargaan?”
“oke gue kasih lo sesuatu, setelah ada bukti kalo lo beneran pake baju gue.”
“bener ya kak?”
“bawel lo, udah sana”
Di halte…
“lah kok ada joan sih? Lo kan beda arah jo sama kita”
“gue mau ke rumah nada ngerjain pr bareng, mau ikut ga chik?” kata joan
“beneran? Mau lah.”
“yaelah jo, chika mah ga lo ajak juga ntar dia ikut ngintilin kita’
“hahahaha’
Di rumah nada…
“masuk eh, malah bengong’
“rumah lo lucu nad, banyak barang2 antik’ kata gue
“iya,haha nyokap gue suka ngoleksi barang2 kayak begituan, eh kita ngerjain pr nya di kamar gue aja ya’
“sipp.” kata joan
ketika mau ke kamar nada, kami melewati salah satu kamar yang didalamnya berisi seseorang yang memakai badge sma batavia, orang itu sedang bermain gitar, gue dan joan tercengang. Dan setelah masuk ke kamar nada…
“nad, tadi yang main gitar di dalem kamar siapa?’tanya joan
“kakak lo ya?’tebak gue
“mmmmmm’kata nada
“udah ngaku aja lo nad, gila ya lo gak cerita2 kalo lo punya kakak di sma batavia’ kata gue
”hehe maaf ya guys’
“ohh, jadi ini yang bikin nada update tentang sekolah, pantesan aja. Kakak lo sekolah disini, pasti semua informasi yang lo dapet dari kakak lo, ya kan?’ujap joan
“eh inget ga jo, pas kita lagi di kantin, terus gue bilang gue mau cari tau siapa dicky, dan seketika itu juga nada langsung ilang’
Tiba2 nada memotong omongan gue
“iya waktu itu gue mau nanya ke kakak gue, dicky itu yang mana. Puas lo berdua’
Gue dan joan tertawa terpinkal pingkal melihat ekspresi nada yang sedang jengkel
“btw nama kakak lo siapa terus kelas berapa?’tanya joan
“reza, Muhammad Reza Anugrah dia kelas 12. Kenapa lo naksir?’
“haha, ganteng kakak lo nad. Kok beda sih sama adenya?’
“enak aja, gue gini2 cantik kali’
“iya nada cantiiiiiik, udahan ih. Kalo ngobrol terus kapan mau ngerjain pr?’kata gue
Akhirnya kami mengerjakan pr matematika yang lumayan susah dan membuat otak ngejelimet, tapi karna ngerjainnya bareng2 apa lagi ada pakarnya si joan. Jadi gak terlalu susah deh
“nad, kok gak disediain minum sih, haus nih’kata gue
“oiya lupa, maaf ya kawan. Pada mau minum apa nih?
“cream capuchino ya. Lo apa jo?’
“kalo gue sop buah aja’
“heh emangnya rumah gue cafe apa! Gak ada yang macem2, pada gak tau malu semua ya!’
“haha becanda nad, sirop jeruk aja deh’timpal joan
“oke, ditunggu 10 menit ya’
“lama banget bikin sirop doang 10 menit’ kata gue
“kan harus pake hati, dan jangan terlalu terburu2 buatnya biar hasilnya memuaskan’
“lebai banget sih temen lo chik,haha’kata joan
“ini dia sirup jeruknya, silahkan dinikmati’
“gaya lo udah kaya pelayan cafe nad, cocok juga lo jadi pelayan’
“kurang ngajar lo chik,hehe’
“chik, tadi gimana pas ngembaliin bajunya kak bisma?’tanya joan
“mmmm, dia janji mau ngasih sesuatu ke gue sebagai penghargaan’
“wedeh dahsyat lo chik, baru 2 hari lo udah kayak gitu sama kak bisma’timpal nada
“kira2 apa ya sesuatunya? Jangan2 ciuman hangat dari kak bisma’kata joan
“gue sih berharapnya kayak gitu, siapa tau aja dengan bisma nyium gue, dia jadi suka sama gue terus nembak gue deh’
“haha bisa2 chik. Soalnya kata kakak gue, kak bisma itu orangnya play boy abis, cewek kayak gimana pun dideketin sama dia, dan kalo ada cewek nembak dia kemungkinan besar dia terima, dan bakalan dia putusin paling lama 1 bulan’
“widih gak beda jauh dong sama gue’
“kayaknya lo cocok deh chik sama kak bisma, playboy dan play girl,haha’
“cocok? gue gak ada rasa jo sama dia?’
“masa sih gak da rasa?’ tanya joan
“mau lo tuh cowok yang kayak gimana sih chik. Sama kak dicky gak mau, dan yang anehnya sama kak bisma yang udah seganteng-gantengnya gitu gak mau juga’
“gak tau nad, gue juga bingung’
Saking asiknya ngobrol, gak terasa waktu sudah menunjukan pukul setengah 6 sore
“chik pulang yu, kalo pulang malem gue bakal diomelin sama bonyok gue’
“eh ayo, udah setengah 6 lagian’
Akhirnya gue dan joan pamit pulang dengan nada dan kak reza…
“kakaknya nada kita pulang dulu ya’kata gue
“iya hati hati ya, sering2 ya maen kesini’kata reza
“guys hati2 dijalan ya, kalo kepeleset sms okay!’
“haha, dada nada’
“dah’
Di kantin…
“kak bismaaa, gak nyangka ketemu disini. Sendirian aja kak’ sapa gue
“eh chika’
“kak bisma mau beli apa?’
“somay pak de’
“sama dong kak, aku juaga mau beli itu, kalo gitu jajannya bareng yuk’
“boleh tuh’
Kak bisma jalan duluan dan gue langsung menarik tangan nada dan joan
“gila lo berani amat chik, ntar kalo diliatin kakak kelas kan gak enak’bisik joan
“tenang jo selama ada gue’ bisik gue lagi
“pak somaynya 4, nih uangnya’
“gak usah dibayarin kak’ kata gue
“gapapa chik, ini sebagai tanda maaf gue atas kejadian kemaren’
“penghargaannya laen lagi kan?’
“tenang, itu kan spesial buat lo chik. Btw ini temen temen lo? Kok dari tadi diem aja’
Nada dan joan terpana melihat pesona bisma…
“iya ini temen aku kak, yang ini nada kalo yang ini joan’
“woy!! kok lo berdua bengong sih’ hentaku yang membuat mereka berdua kaget
“gila chik, ternyata kalo diliat dari deket, makin ganteeeeeeng. Gue jadi salting nih’ bisik nada dengan suara sangat pelan
“kenalin gue bisma’ sambil mengulurkan tangan ke nada
“nada’
“bisma’ mengulurkan tangan ke joan
“joan’
Ketika somay pak de datang, kami berempat langsung menyantapnya lalu bercengkrama dengan kak bisma sampai bel berbunyi
Di kelas…
“chik, gue gak nyangka kak bisma jabatan tangan sama gue’kata joan
“lebay lo jo’ kata gue
“kalo gue jadi lo terus bisa pacaran sama kak bisma, gue bakal bahagia banget’kata nada
“heh dijitak pacar lo rangga baru tau rasa lo’ kata joan
“gapapa deh gue rela mutusin rangga demi pacaran sama kak bisma’
“ntar diputusin nangis lagi, udah tau dia playboy’ kata gue menjelaskan
“btw udah berapa lama lo pacaran sama rangga?’tanya joan
“mmmm, 1 tahunan lah, dari smp. Kan gue satu smp sama dia’
“masa sih lo rela mutusin rangga demi kak bisma’
“gak lah, becanda gue, gila lo dia rela relain masuk sma batavia demi satu sekolah lagi sama gue.”
“weiss keren nad, setia banget tuh cowok. Coba aja gue bisa pacaran lama kayak lo nad, gue paling lama pacaran dua bulan setengah. Kuncinya biar langgeng apa sih nad?’ kata gue
“saling setia dan saling menghargai aja’
Gue ngiri banget sama nada dan rangga, mereka bisa pacaran sampe 1 tahun, susah senang bersama dan bener2 setia banget sama pasangannya masing2. Waktu nada pingsan aja rangga yang bawa nada sendirian ke ruang pmr dan ngerawat dia sampe bener2 siuman.
Laen banget sama gue, kayaknya semua cowok yang jadi pacar gue hanya mau senengnya doang. Kalo gue gak cantik lagi, mungkin mereka bakal ninggalin gue.
Tanpa disangka air mata gue keluar dan ngebasahin pipi gue. Air mata itu langsung gue lap agar gak ketauan orang. Bisa gak sih gue nemuin cowok yang bener2 setia, dia suka sama gue bukan karna gue cantik, harapan gue semoga ada cowok yang kaya gitu.
Bel berbunyi, tanda kegiatan belajar mengajar berakhir, semua anak sibuk merapikan alat tulisnya. Setelah berdoa, anak anak pulang dengan tertib.
Dan tak disangka di depan kelas terdapat seorang yang sedang menunggu gue…
“kak bisma’
Tanpa basa basi bisma langsung menarik tangan gue lalu membawa gue menuju parkiran. Gue berdiri tepat di depan mobil mewah berwarna silver bermerek mercedes benz ‘masa sih itu mobil bisma’ pikir gue
“ayo masuk’
“itu beneran mobil bisma! Gila ni anak selain ganteng, tajir juga’ kata gue dalam hati
“heh malah bengong, cepetan masuk’
Lalu gue dan bisma pergi meninggalkan sekolah…
“kakak mau ngapain sih ngajak aku naik mobil kakak?’
“lo tuh polos apa bego sih chik, katanya lo mau imbalan dari gua atas apa yang gue lakuin ke elo waktu itu’
“oiya,hehe lupa’belaga oon
Beberapa saat kemudian…
“lah, mau kemana kak? Kok lewat jalan tol?’
“aduh, bisa diem gak sih? Kalo lo mau slamat plis tutup mulut lo’
“kak bismaaaa pelan2!!!’
Mendadak mobil bisma ngebut, gila serem banget sampe gue merem gak mau ngeliat jalan.
“yaAllah berilah keselamatan kepada hamba dan kak bisma’ kata gue dalam hati. Gue takut banget, ntar kalo gue ngomel bakal buyarin konsentrasi bisma lagi’
Tanpa terasa gue tidur di dalam mobil kak bisma, sampai tibalah ke suatu tempat…
“woy bangun’kata bisma
“chikaaaaa banguuuuun!’teriak bisma
Gue tersontak kaget, dan tiba tiba saja badan gue merasakan angin sejuk.
“ini tempat apa kak?’sambil mengucek ngucek mata
“ini villa gue, ayo masuk’
“jadi imbalan nya ini? Ke villa doang? Ah gak spesial banget!!!’
“eh asal lo tau ya, lo tu satu2nya adek kelas gue yang nginjek villa ini’
“masa’
“iya lah, biasanya ni villa di pake buat tempat nongkrong gue dan acara kelas doang, gak ada tuh adek kelas dateng kesini’
“ih parah banget sih kak,emang kenapa?’
“gak ada sejarah nya gue deket sama ade kelas, apa lagi kelas sepuluh ogah banget’
“kok gitu kak?’
“soal nya kebanyakan adek kelas tuh belagu,gak sopan,dan sok sam kaka kelas’
“gak semuanya kali kak’
“iya, semenjak ada lo, pandangan gue ke adek kelas berubah’
“gila udah mulai ada sinyal2 cinta nih dari kak bisma, gak nyangka secepet ini, ternyata gue jago juga naklukin hati cowok haha’ kata gue dalam hati
Semenjak bisma ngomong kayak gitu, suasana jadi kaku. Akhirrnya gue memberanikan diri untuk angkat bicara…
“wah, sejuk banget kak, ini villa keluarga kakak ya?’
“bukan, ini villa gue pribadi. Hadiah ulang taun ke 17 dari bonyok’
“weiss ternyata kakak tajir juga ya’
“ah ngga, biasa aja. Lo kalo mau kesini lagi, tinggal telfon gue aja. Jangan lupa ajak temen2 lo juga, ntar gue anterin kalo gue lagi gak sibuk’
“wah beneran nih kak? Emang gak ngerepotin. Oke deh, gila temen2 aku bakal seneng banget kalo diajak kesini.”
“haha’ tawa kak bisma
Setelah ngobrol, kak bisma ngajak gue ke seluruh bagian di villanya, tak terkecuali halamannya. Gila ni villa gede banget, terus viewnya indah banget. Kita bisa ngeliat seluruh aktivitas kota di halamannya.
“keren ya chik kota bogor tuh kalo diliat dari atas’
“ohh itu kota bogor, berarti ini daerah cisarua ya? Kakak gak cape apa nyetir dari jakarta sampe sini’
“gak lah, deket kali segini chik. Eh liat deh, lo tau gak itu gunung apa’ sambil menunjuk gunung yang puncaknya terbagi empat’
“mmmm, gunung salak ya?’
“iya, indah banget ya chik’
“iya kak, Subhanallah’
Semakin lama langit semakin gelap dan waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam.
“kak pulang yuk udah malem nih, sebenernya aku masih betah disini tapi aku takut di marahin orang tua aku’
“yaudah lah chik nginep aja disini’
“KAKA GILA APA? Aku gak mau terjadi apa apa ntar sama kita’
“terjadi apa emang?’
“kakak gak usah belaga polos deh’
“emang bakalan terjadi apa sama kita?’ sambil senyam senyum pura pura bego
“masa mesti aku jelasin sih? udah gak usah dibahas pokoknya aku mau pulang’
“tapi gue gak mau pulang’
“yaudah aku pulang sendiri’
“eh jangan dong, gak baik cewek secantik kamu pulang sendirian malem2, ntar nyasar atau kenapa2 aja’
“makanya cepetan anterin aku pulang’
“iya tapi gue mandi dulu ya, lengket nih badan gue. Lo mau mandi gak?’
“gak salah kak nyuruh aku mandi, aku kan gak bawa pakaian ganti. Lagian gak enak ah’
“pake baju gue emang napa sih?’
“ih ogah banget, yaudah cepetan sana mandi. Ntar keburu kemaleman’
“iyaaaa baweeeel’
Gila nungguin bisma mandi lama banget. Udah gak kebayang deh, gimana tanggepan bonyok karna gue pulang kemaleman, aduuuuh cepetan dong kak. Semakin lama gue semakin gelisah.
Akhirnya kak bisma selesai mandi. Yaampun gak nyangka seorang kak bisma kalo abis mandi ganteeeng banget, dengan rambutnya yang agak basah dan sedikit berantakan juga  mukanya yang fresh. Gue gak bisa ngedip nih ngeliatnya,haha
“chik?’
“chikaaaaaaaa!!!’
Gue tersontak kaget, gue bengong karna terpana ngeliat pesona kak bisma, sumpah ni cowo ganteng banget kalo abis mandi.
“eh mm iya, maaf kak. Ayo kak cepetan pulang’
“kenapa lo chik? Terpesona ya sama gue?’
“ih pede banget sih kak, udah cepetan siap2 pulang!’
“kita makan dulu ya, tukang kebun gue udah beliin makanan tuh buat kita’
“ih, gamau! Cepetan pulang!’
“yaelah chik, kasian kan makanannya kalo gak dimakan, lagian emang lo gak laper’
“makan dimobil bisa kan’
“bisa, tapi lo doang yang makan, lo gak kesian ama gue? Biasanya gue kalo kelaperan, nyopirnya gak konsen. Ntar…’
“yaudah2, ayo cepetan makan’ gue memotong omongan bisma lalu menarik tangannya menuju meja makan’
Tak terasa waktu menunjukan pukul sembilan malam. Kak bisma makannya lama, kayaknya dia sengaja deh supaya bisa lama2 sama gue
“udah kak makannya?’
“udah, ayo jalan. Mukanya jangan cemberut gitu dong chik. Senyum dong’ sambil menunjukan tampang nyengir
Di tol, bisma menyetir dengan kecepatan sangat tinggi, lebih ngebut dibanding tadi siang. Gue udah keringet dingin kalo ngeliat jalanan.
Di dalam mobil gue juga bener2 gelisah, apa yang harus gue katakan sama bonyok ketika masuk rumah nanti, aduh gue takut banget kira-kira gue diapain ya ntar.
Di sekolah…
“abis jalan2 sama kak bisma, bukannya seneng kok malah lesu sih chik?’ kata nada
“abis gue, kemaren dimarahin bokap nyokap semaleman’
“emang kenapa sampai dimarahin bonyok?’ kali ini joan angkat bicara
“gila lo gue baru nyampe rumah jam 10 malem’
“dahsyat lo mamen!! Emang lo ngapain aja seharian bareng kak bisma?’ tanya nada
“seru sih, ternyata dia orangnya tajir guys, gue diajak ke villa pribadinya dia, hadiah ulang tahun ke 17 dari bonyoknya’
Lalu gue ceritakan semua kejadian kemaren dengan lengkap dan detail ke nada dan joan. Mereka sangat terkejut sekaligus terpana mendengar cerita gue.
“gila lo chik, lo bener2 beruntung karna lo adalah ade kelas pertama yang ngunjungin villanya kak bisma’ ucap joan
“yoi, dan nantinya gue bakal jadi satu2nya ade kelas yang pacaran sama kak bisma, ya nggak?’
“pede banget lo’timpal nada
“nah gitu dong, gausah lesu lagi chik, walaupun lo dimarahin abis-abisan sama bonyok tapi lo kan dapet pengalaman yang seru banget’ kata joan
“tapi gara gara itu, gue dimarahin bonyok terus nyokap jadi pingin tau yang namanya bisma yang mana’
“hah? Emang lo gak ngeboong ama bonyok lo?’
“yeh mana berani gue bohong sama orang tua, lagian nyokap gue udah kepalang ngeliat bisma’
“terus?’ tanya nada
“dan mau gak mau gue harus ngejelasin semuanya, pasti nyokap ngira gue pacaran ama bisma, soalnya setiap gue punya pacar selalu disuruh dateng ke rumah.”
“sinting lo chik, terus gimana caranya bikin bisma supaya mau kerumah lo?’ tanya joan
“nah itu yang lagi gue pikirin sekarang, gimana ya kira2 solusinya?’
“mmmmm tanya aja sama kak reza nad, gimana caranya ngerayu bisma supaya mau dateng ke rumah chika’ kata joan
“oh iya bisa bisa, semoga kakak gue tau deh’
“aaaaaamiin’
Di kamar nada jam 9 malam…
“de bikinin gue mie dong’
“ngantuk gue ah, bikin sendiri. Lagian ada2 aja lo udah malem juga’
“laper banget gue de, plis dong bikinin’
“maleeeeeeees, gue ngantuuuuk, sana lo pergi’sambil ngelempar bantal ke kak reza
“ah parah lo de, awas lo nanya2 gua lagi tentang sekolah’
“eh eh eeeh sini gue bikinin kak’ sambil merebut bungkusan mie di kak reza
“pasti nih anak mau nanya nanya lagi’ pikir kak reza
“ini mie nya pak, silahkan di nikmati’
“makasih mbok’
“ngeselin lo, susah nih bikinnya, perlu perlu perjuangan keras’
“lebay lo’
“eh kak’
“mo nanya apa?’
“hehe mmm kalo kak bisma pacaran biasanya deket gak sama keluarga pacarnya?’
“kenapa? Bosen gue yang ditanya bisma terus. Lo mau pacaran sama bisma? Gak bakal bisa’
“hah emang kenapa kak?’
“bisma itu gak pernah pacaran sama ade kelas. Dia tuh benci banget sama semua ade kelas, mana mau dia pacaran, ngobrol aja ogah’
“waduh, ternyata chika speasial banget di mata kak bisma’ pikir nada
“kak?’
“apa lagi?’
“pertanyaan gue yang tadi belom dijawab’
“oh soal itu, dia deket kok sama keluarga ceweknya, dia juga sering ngundang ceweknya ke rumahnya, tapi sayang dia gak pernah pacaran lebih dari satu bulan, padahal udah segitu deketnya. Ya gak de?’
“iya sayang ya kak’
“yes ada kesempatan lagi buat chika ngedeketin kak bisma. Besok pokoknya gue harus ceritain semuanya ke chika dan joan’ kata nada dalam hati
Sebelum bel masuk…
“guys gue punya berita bagus!!!’nada memulai pembicaraan’
“apaan?’tanya gue
Lalu nada nyeritain semua informasi yang di dapat dari kak reza kemarin
“wah kesempatan bagus nih’ kata gue
“iya chik, bagus banget malah’ kata joan
“duh kak bisma kapan sih lo nembak gueeeeee!’
‘gila lo chik, jangan keras keras, malu tau diliatin orang’ kata nada sambil menut mulut gue
‘abis udah hari keempat nih, bosen gue lama2 ga ditembak tembak’
‘susah lah chik, dia kan belom pernah pacaran sama ade kelas’
Saat kami bertiga sedang asik berbincang-bincang…
‘haloooo’
‘eh rangga, mau nyari nada ya?’kata gue
‘haha minjem dulu ya nadanya, oh iya dapet salam lo dari temen sekelas gue’
‘gak dibalikin juga ga apa apa ngga, hah dari siapa?’
‘somplak lo chik’ kata nada dengan jengkel
‘mmm namanya ilham, kenal gak lo?’ jelas rangga
‘ilham fauzie bukan?’tanya joan
Rangga mengangguk
‘yah itu mah temen smp sekaligus sahabat gue, kayaknya dia naksir lo deh, abis setiap ketemu gue nanyainnya lo terus chik’ jelas joan
‘emang ilham itu orangnya yang kayak gimana sih? Pernah gak gue ketemu?’ tanya gue
‘yang sering pulang bareng gue itu loh, ganteng kan?’
‘eh minjem nadanya dulu yah’ kata rangga sambil menarik tangan nada
‘apa sih bakpau?’ panggilan sayang nada ke rangga
‘gue pingin ngajak dinner, mau gak?’
‘males ah’
‘yah pesek kenapa gak mau? Kita kan udah lama gak jalan bareng’
‘becanda sayang, nanti jemput gue ya pau’
‘okeh, gue pingin liat penampilan terbaik lo nanti malem, gue jemput jam 8 ya sek’
‘iyaaaaa bakpauuuu’ sambil mencubit pipi rangga
‘aduuuh pesek sakiiiiit’
istirahat…
‘ilham? Tumben lo kesini’
‘hai jo, ini temen lo yang namanya chika ya?’
‘iya ham, kenapa?’
‘cantik ya’
‘yeh dasar lo cowok mata keranjang’ kata joan
‘hai nama gue ilham’ ilham memperkenalkan dirinya ke gue dan nada
‘lumayan chik, ganteeeeng! Kenapa sih yang naksir lo tuh tampangnya lumayan semua?’ bisik nada
Pulang sekolah, di gerbang …
‘guys kerumah gue yuk, bantuin gue nyari baju buat dinner sama rangga nanti malem’
‘asik banget yang mau dinner, jadi ngiri’ kata gue
‘ayoo nad, kangen gue ama kak reza’ kata joan sambil menarik tangan nada dan gue
Sesampainya di rumah nada, dia mengeluarakan hampir seluruh isi lemarinya
‘menurut kalian gue cocokan pake baju yang mana?’
‘mmmm, yang ini’ kata joan sambil menunjuk gaun berwarna ungu
Setelah nada memakai gaunnya…
‘kok muka lo jadi kayak bocah nad? Haha lucu’ kata gue
‘hehe, gue baru inget kalo ni gaun hadiah ulang tahun dari bokap waktu umur gue 12 tahun’
‘pantesan aja, tu gaun bocah. Diketawain lo ntar sama rangga’ ejek gue
‘ ah gimana sih pilihan lo jo, masa gaun bocah lo pilih’
‘lagian lo nurut aja nad, gue suruh yang itu’
‘hahahaha’
Kami bertiga terus mencari sepatu dan baju yang cocok untuk dinner nada dan rangga nanti malam.
‘aduh gue cakep kan pake dress sama sepatu ini?’
‘cakep-cakep nad’ kata joan
‘yaudah sekarang kalian harus anterin gue ke salon langganan gue, capcuuuus’
Sesampainya di salon…
‘apa! Tutuuuup! Kacau nih, sumpah kacau. Gimana kalo gue gak nyalon dan nanti rangga gak suka sama dandanan gue terus dia kecewa dan rangga jadi ilfeel sama gue’ dan bla bla bla’
Gue dan joan menutup mulut nada sekaligus menarik nada ke mobil untuk mencari tempat salon lain.
‘salon ini mau gak?’tanya joan
‘ihh yang dandanin bencong, suka risih gue, ogah ah!’
‘kalo yang ini?’tanya gue
‘tempatnya kotor, gak mau ah’
Akhirnya kita pulang karna udah capek keliling2 dan gak ada hasil
‘abis dari mana lo de? Kusut banget muka lo’
‘nyari salon tapi gak ketemu, abis salon langganan gue tutup’
‘mo ngapain lo kesalon?
‘nanti jam 8 ada diner ama rangga’
‘ohhh, yaudah di minum dulu nih es jeruknya’ sambil menyodorkan 3 gelas es jeruk ke kita
‘tumben lo kak, biasanya gue mulu yang suruh bikinin lo minum. Pasti lagi ada maunya nih’
‘diem lo de’ bisik reza pelan ke nada
‘nanti lo gue anterin ke salon punya mamanya temen gue, lo gak bakal nyesel deh, tuh salon udah terkenal banget’
‘aneh nih kakak gue, tumben tumbenan mau nolongin gue’ pikir nada
Akhirnya kami berempat menuju ke salon tersebut. Salonnya lumayan besar dan lumayan ramai.
‘mbak sini dong’ kata nada
Nada tak mau menunggu lama lagi, lalu gue dan joan duduk di sampingnya, dan seseorang datang untuk mendandani nada’
‘lo nervous gak nad?’ tanya gue
‘sedikit sih’
‘gue sih nervous banget kalo jadi lo’
‘lah lo kan sering pacaran chik? Masa mau dinner aja nervous’
‘iya tapi gue jarang dinner sama cowok, paling nonton atau gak belanja doang’’
‘yah garing dong?’ kata nada
‘eh gue haus nih, gue keluar dulu ya nyari minum’ tiba2 joan memotong pembicaraan gue dan nada
Di warung minum…
‘Pak tehnya satu, ini duitnya’
‘makasih neng’
Tiba tiba datang kak reza
‘eh kamu joan kan?’
‘iya, kok kakak tau nama aku?’
‘nada sering cerita tentang kamu sama chika’
‘ohh, kak reza haus? Aku beliin ya’
‘eh gausah2 gue gak haus, ngomong2 rumah kamu dimana?’
‘di deket taman kencana. Kenapa kak?’
‘nanti pulangnya aku anter ya’
‘hah?’
‘chika aku anter juga. Oh iya nomer hendphone kamu berapa?
Setelah tuker tukeran nomer handphone, nada juga sudah selesai ternyata’
Gue dan nada keluar salon
‘cieeee, yang lagi pede kate’ kata gue
‘berisik lo chik. Nada lo cantik banget sumpah’ kata joan
‘ini ade gue yang jelek? Kok berubah lo de’
‘somplak lo semua! Udah cepetan kerumah, bentar lagi jam 8’
Sesampainya dirumah nada…
‘udah masuk sana lo de, gue mau nganterin joan sama chika dulu’
‘waduh ada apaan nih kak? Lagi ada pendekatan sama temen gue ya’
‘udah sono lo jangan banyak ngomong’
Sebenernya gue gak enak banget nih di mobil. Lo semua tau kan kalo ada yang lagi pacaran, pasti orang ketiganya setan, gue berasa jadi setannya.
Kalo diliat2 kak reza sama joan ternyata cocok juga, kapan ya mereka berdua jadian. Gue yakin kalo mereka jadian pasti bisa bertahan lama.
Gak kerasa mobil kak reza udah di depan rumah gue…
‘dada chika’
‘dada joan, kak reza makasih ya’
Ini dia yang kalian tunggu tunggu
DETIK DETIK DINNER RANGGA DAN NADA
Teroret teroret teroret jeng jeng jeng jeng dung dung tak dung dung tak
‘tok tok tok tok’
‘nadaaaaaaa’
‘hah rangga mampus gue, aduh gue udah rapi blom ya?’ kata nada sambil melihat di kaca
‘de itu pangeran lo nungguin, cepetan sana, udah cantik kok’
‘aduuuuh, doain ya kak semoga lancar’
‘siiiip’
‘tok tok tok tok’
Tanpa di sengaja kepala nada terjitak oleh rangga…
‘aduuuuh sakit, ngetok pintu kok sambil bengong sih’
‘ sori sek. Pesek ini elo?’
‘bukan’
‘yaampun sek lo cantik banget, mata gue gak bisa ngedip nih ngeliat lo’
‘lebay ah’
‘idung lo kok mancung sek. Sumpah mba mba salonnya pinter banget permak lo’
‘ahhhh bakpaaaau udah seneng2 gue dipuji, ujung ujungnya diejek juga’
‘hahahaha’
‘tuan putri, kereta kudanya sudah siap. Mari saya antar’ sambil membungkuk dan mengulurkan tangan.
Nada meraih tangan rangga. Digandengnya rangga dengan mesra. Mereka berjalan menuju mobil layaknya pengeran dan putri negri dongeng’
Di mobil…
‘rangga’
‘apa sayang’
‘aku makin sayang deh sama kamu :* ’
Dikecupnya pipi rangga yang sedang menyetir
‘aku juga makin sayang sama kamu peseeeeek. Gak ada wanita secantik kamu di dunia ini sayaaaaaaang’
‘masa sih gue wanita tercantik di dunia? Idung gue kan pesek?’
‘kan menurut aku doang, kalo menurut orang lain ya nggak lah. Kok gak manggil aku kamu lagi sih? Orang pacaran ya manggilnya aku kamu bukan gue elo’
‘bodo!! Sebel gue sama lo pau, kalo muji setengah2’
‘hahahaha’
Sesampainya di tempat tujuan
‘ini kan rumah lo pau, hemat amat sih dinner di rumah sendiri, sekalian aja di rumah masing2’
‘jangan marah dong sayang, yuk masuk dulu’
Rangga mengajak nada ke halaman belakangnya
‘yaampun bagus bangeeeeet, nyesel gue tadi udah ngomelin rangga’ kata nada dalam hati
‘just for you my baby’ teriak rangga sambil merentangkan tangannya seraya menunjukan hasil karyanya kepada nada.
Di halaman belakang rangga memang ada kolam renang dan gazebo yang indah tapi kali ini berbeda dari yang sebelumnya. Rangga sengaja mendesainnya untuk dinnernya dengan nada. Di kolam renang tersebar banyak lilin mengambang yang sangat cantik lalu di sampingnya terdapat meja makan dengan dua kursi yang sangat tepat penempatannya, selain itu ada juga jalan kecil yang dihiasi lampu berwarna putih kelap kelip untuk menghubungkan meja makan dengan ayunan kayu di sebelah gazebo. Jika kita duduk di ayunan tersbut,  kita dapat melihat lampu berjalan yang bertuliskan ‘YOU ARE MY EVERYTHING’
‘yaampun sayang, bagus bangeeeeet, ini kamu yang desain?’ sambil terharu
‘siapa lagi sayang?’
‘reflek nada langsung memeluk rangga dengan erat’
‘kamu cowok terbaik yang aku kenal, ive never had someone as love me like you do, the way you do #HSMsong’ bisik nada dengan nada lembut
Nada di tarik pelan menuju meja makan, setelah nada duduk tiba tiba rangga membungkukan badan, diciumnya kening nada dengan lembut, lalu rambut nada diacak acak layaknya ungkapan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya.
yaudah yuk kita makan gue laper nih’ kata nada
‘ayoo, gue udah nyiapin masakan spesial buat lo’ kata rangga lalu ia duduk di depan nada
‘bukan masakan lo kan?’ tanya nada
‘mmm masakan gue sih tapi pasti enak kok soalnya gue di bantuin koki gue yaitu mba inem. Lo udah pernah nyobain masakan mba inem kan?’
‘masakan mba inem mah enak banget, laen sama masakan lo’
‘udah jangan banyak ngomong, makan dulu baru boleh komentar’
‘iya bakpaaau gue makan’ sambil menyendok sesuap nasi bakar yang memang makanan kesukaan nada
‘gimana enak kan?’
‘enak sih, tapi gak seenak masakan bi inem, udah kecampur tangan lo sih’
‘dasar lo peseeeeek’
Nada dan rangga menyantap makanannya sampai habis…
‘eeeeee!’ suara tahak nada
‘kebiasaan lo kalo abis makan. Orang2 tuh di depan pacarnya manis, ini mah sebaliknya’
‘ngapain gue manis2 didepan lo pau. Malah bagus dong pacaran kayak gini, gak ada yang di tutup tutupin’
‘iya juga sih’
‘hoaaaaam, yaudah gue ngantuk nih. Anterin gue pulang’
‘yeh masih ada surprise lain pesek’
‘apa lagi?’
Rangga menarik tangan nada menuju ke ayunan kayu menusuri sepanjang jalan yang dihiasi lampu.
‘sumpah ngga ini keren banget! Lampu2nya, kolam renangnya pokoknya semuanya deh’
‘this is only for you my girl’
‘oh boy, so sweaaaaaat’
Sampailah di ayunan kayu, nada dan rangga duduk disana nada terkejut melihat lampu berjalan yang bertuliskan ‘you are my everything’ lalu diiringi alunan lagu…
‘bakpau sumpah kapan sih lo gak bikin gue terpesona lagi’
‘gak akan ada habisnya sayang, gue akan selalu berusaha nyenengin lo selama gue masih disamping lo’
‘kok ngomongnya gitu pau? Lo gak akan ninggalin gue kan’
‘mmmmm’
‘pokoknya lo harus janji gak akan ninggalin gue untuk selamanya’
‘iya iya pesek, gue janji. Lo juga ga kan?’
‘gue gak akan ninggalin lo ngga’
Mereka berdua berpelukan di tengah malam diiringi hiasan lampu2 dan alunan musik yang lembut.
Keesokan harinya…
‘gimana kemarin malem lancar kan?’ tanya joan
‘lancar dan sukses, sekarang gue ngerasa kalo gue adalah cewek yang paling beruntung di dunia karna punya rangga. Oh iya gimana sama kakak gue jo, udah ada perkembangan?’
‘mmmmm kak reza ngajakin gue nonton nanti siang’ sambil senyam senyum
‘pokoknya kalo udah jadian, lo harus traktir kita ga mau tau’kata gue
‘kalian doain aja ya. Sumpah kemaren gue sampe gak bisa tidur mikirin kakak lo nad. Gue seneng bangeeeeeet’
‘labay lo jo, asiiiiiiik bentar lagi joan jadi kakak ipar gue’
Kami bertiga pun jingkrak jingkrakan meluapkan rasa senang.
‘eh tunggu2. Elo udah seneng sama kak reza, elo sama rangga. Nah gue? Sama kak bisma? Seneng nggak disusahin iya’
‘oh iya ya, kalo di pikir2 gak enak banget nasib lo chik, ngejar2 kak bisma padahal lo nya sendiri gak suka’ kata nada
‘ini semua gara2 lo berdua tau. Terus kalian malah seneng2 lagi di atas penderitaan gue’
‘nasib lo gak seburuk yang lo pikir chik. Karna sekarang lo punya fans’ jelas joan
‘fans? Siapa?’
‘joaaaaan’ teriak ilham sambil berjalan menuju kami dari sebrang koridor
‘ini orang yang gue maksud chik’ bisik joan
‘mmm pasti lo semua pada laper kan? Somay pak de mau? Gue traktir deh’ ajak ilham
‘wah lumayan tuh, mumpung gue lagi laper nih, lets go!’ kata nada tanpa tau malu
Saat menyantap somay pak de…
‘nadaaa siniii’ teriak rangga dari meja deket warung nasi bu mirah
‘eh cowok gue manggil, ham bayarin ya somaynya’sambil membawa mangkok somay
‘dasar nada, gak puas apa sama dinner kemaren. Sekarang makan bareng lagi’ kata gue
‘ham sorry ya, temen gue emang kaya gitu’
‘santai aja jo, temen lo kan temen gue juga’
‘haha’
‘eh makan tuh somay lo, dari tadi ngeliatan chika mulu, naksir ya lo?’
‘mmmm’
‘kenapa ham?’ kata joan
‘sebenernya, gue…’dengan suara terbata bata
‘ilham? mending tarik napas dulu deh’
Ilham menarik nafas dalam dalam…
‘sebenenya gue suka sama temen lo jo’
‘lo nembak gue ham?’ tanya gue
Ah gila, ada orang yang nembak gue, gue mesti gimana, sayang banget kalo gue tolak. Gue menarik tangan joan untuk bicara 4 mata dengannya…
‘gue mesti gimana jo? Kalo gue gak lagi ngejar kak bisma, pasti gue terima cintanya’
‘iya, sayang banget. Ilham itu selain baik dia juga perhatian terus ganteng lagi. Pokoknya beruntung banget deh cewek yang ditaksir ilham’
‘gimana lo mau gak jadi pacar gue?’
‘mmmm gue butuh waktu ham’
‘gue bakal nungguin lo sampai kapanpun chik’
‘maaf ya ham, oh iya udah bel, gue ke kelas dulu ya’
‘sabar ya sob. Gue cabut dulu ya’ kata joan sambil menepuk pundak ilham
Saat pulang sekolah. Gue, joan dan nada tidak langsung pulang. Kami duduk2 dulu di dekat gerbang sekolah sambil melihat anak kelas 3 yang sedang bermain basket.
‘kak bisma itu punya sejuta pesona ya’ kata joan sambil memandangi bisma
‘iya, kapan sih tu orang nembak gue, udah hari ke enam nih. Kayaknya gue emang gak akan bisa deh pacaran sama bisma, dia aja benci sama ade kelas’
‘gak boleh putus asa gitu dong, lo udah berjuang mati2an kan! Tinggal sedikit lagi chik, lo pasti bisa’ bujuk nada
‘gue kayak berharap sesuatu yang gak mungkin’
‘jangan gitu dong chik, lo tuh udah hampir berhasil, gue yakin kak bisma bakalan nembak lo’ kata joan
‘kak bismaaaaaaaaaaaaa’ tanpa sengaja gue teriak sekencang mungkin yang membuat semua orang melihat gue tak terkecuali bisma
Tiba tiba bisma berjalan ke arah gue dan langsung menarik gue lalu membawa gue ke taman sekolah yang lumayan sepi…
‘ngapain sih lo tereak2 nama gue? Mau cari perhatian!’
‘kak bisma kok jadi gitu sih sama aku?  beda banget sama yang kemaren’
‘sebenernya gue nyesel perlakuin lo kayak kemaren! omongan gue ke lo kemaren bulshit semua. Lo tuh gak ada bedanya sama ade kelas yang laen!’ bentak bisma
‘kakak tuh bener2 gak punya perasaan! Kenapa sih kakak segitunya sama ade kelas? Apa sih salah ade kelas sampe kakak benci banget’
‘berisik lo!’
Bisma pergi begitu saja dengan muka penuh emosi. ‘pasti ada sesuatu nih yang dipendam kak bisma sampe2 dia  bisa segitu bencinya sama ade kelas’ pikir gue
‘chik udah yu kita pulang aja’ ajak nada dan joan yang menghampiri gue setelah bisma pergi
‘gue gak ngerti sama jalan pikiran tu cowok. Gue benci sama tu orang’
‘udah2 jangan kepancing emosi chik’ nada menenangkan
‘gue yakin, sebenernya kak bisma punya masalah yang buat dia benci banget sama ade kelas’ kata gue
‘hah? Yang bener chik? Apaan masalahnya?’ tanya joan
‘yeh mana gue tau, ternyata tuh orang selain punya sejuta pesona juga punya sejuta misteri. gue jadi ngerasa tertantantang nih buat naklukin tuh cowok dan nyari tau semua masalahnya, abis gue penasaran banget. Pokoknya gue harus jadi ceweknya dia!!!’
‘semangat ya chik, gak ada yang gak mungkin kok’ kata nada
‘doain gue ya kawan. Besok hari terakhir gue, huhhh’
‘yaudah yuk guys kita pulang’
Di rumah, gue kepikiran sama ilham.
‘kesian juga tu anak kalo gue gantungin terus, nanti kalo gue pacaran sama bisma gimana? Dia bakalan sakit hati banget’ kata gue dalam hati
To : the best joan
Message : jo, kirimin nomer ilham sekarang
Sending message…
Setelah depet nomer ilham, gue langsung menelfonnya tanpa tunggu lama…
‘halo, ini siapa?’
‘ini gue chika ham’
Ilham sontak kaget…
‘chi chi chika, kenapa chik?’
‘sebelumnya gue minta maaaaaaaf yang sebesar besarnya karna udah ngegantungin cinta lo’
‘ohhh gapapa chik gue bakal nunggu lo kok’
‘setelah gue pikir2, gue gak pantes jadi cewek lo ham’
‘kenapa emang?’
‘masih banyak cewek yang lebih baik dari gue di luar sana’
Ilham terkejut sekaligus syok
‘ilham? Gak apa2 kan?’
‘sebenernya gue sedih chik, tapi cinta gak bisa dipaksain. Yaudah makasih ya udah mau kenal sama gue’ dengan nada lemas
Gue gak enak banget udah nyakitin hati cowok sebaik dan seganteng ilham.Tapi itu demi kebaikan gue dan ilham. Besok harus jadi hari jadian gue sama kak bisma. Kak bisma harus nembak gue gimanapun caranya.
Di kantin…
‘temen gue lo apain sih kemaren?’ tanya joan
‘ilham? Sori jo kemaren gue nolak dia, langkah gue udah bulet. Gue harus pacaran sama bisma karisma bukan sama orang lain’
‘wedeh. Gitu dong chik, gue suka punya temen yang pantang menyerah kaya gitu’ kata nada
‘tapi kesian temen gue. Dia kayaknya bener2 patah hati deh’ kata joan
‘maaaaaaaaaaaaf ya jo. Oh iya gimana kemaren nonton ama kak reza?’ kata gue
‘gak nyangka banget, dia tuh orangnya lembut, sopan, ramah, perhatian pokoknya cowok the best lah. Beda banget sama adenya,hehe’
‘eh asal lo tau. Kak rez aslinya tuh  jauh banget dari yang lo bayangin. Itu karna dia suka ama lo aja, jadi berubah kayak gitu’
‘nad, gimana sih lo, bukannya baik2in kak reza di depan joan’ kata gue
‘malah bagus, biar lo tau jo gimana buruknya dia. Tapi lo tetep suka kan?’
‘mau kakak lo kayak gimanapun gue tetep sayang nad sama dia’
‘eh panjang umur banget kakak gue’ kata nada melihat kedatangan kak reza ke meja kami
Kak reza berdiri di bangku sebelah joan lalu…
‘ehm ehm, perhatian perhatian!!!’
Semua siswa yang ada di kantin menghentikan aktivitasnya dan semua mata tertuju pada meja kami.
‘hari ini adalah hari yang bersejarah buat gue karna gue mau menyatakan cinta kepada seorang gadis yang gue sayang’
‘semua orang terkejut tak terkecuali kami bertiga’
‘joan kamu mau gak nempatin ruang di hati aku yang kosong?’
Kami bertiga terdiam membisu
‘aku sayang sama kamu jo!! Mau ga kamu jadi pacar aku?’
Joan masih terdiam, lalu terdengar suara dari beberapa siswa ‘udah terima aja jo!’ ada juga yang bilang ‘sayang jo kalau di tolak, durian runtuh tuh’
‘iya aku juga sayang sama kakak’
Joan dan reza berpelukan dengan hangat diiringi sura tepukan tangan dari semua siswa.
Sesaat kemudian beberapa siswa memberikan selamat kepada  pasangan yang baru jadian ini
Gue dan nada seneeeeng banget karna bakal di traktir sama joan. Gak Cuma itu doang sih, siapa juga yang gak seneng kalau sahabatnya baru jadian…
Saat pulang sekolah. Tiba2 kak bisma menarik tangan gue dan membawa gue ke kelasnya yang sudah sepi. ‘mau ngapain ya kak bisma bawa2 gue ke atas. Mau nembak gue kali ya? hehe’ kata gue dalam hati
Ternyata kelas kak bisma tuh gelap juga, tapi adem. Lumayan juga sih buat ngaso
‘chik maafin gue, kemaren gue lagi emosi. Gu tuh gak bermaksud’
‘aku udah duga kok kalo kaka bakal minta maaf.’
‘makasih ya lo udah maafin gue’
‘kenapa masih di situ, udah sana pulang’ kata kak bisma
‘udah cuma mau ngomong itu doang? Gak ada lagi?’
‘iya udah, emang mau ngomong apa lagi gue’
‘mmmm bilang kek kalo kakak suka sama aku?’
‘hah! Gue nembak lo gitu. ogah’
‘kenapa? Bukannya kakak suka sama aku?’
‘kata siapa? Gue gak pernah ngomong kayak gitu’
‘waktu aku ngembaliin kaos olah raga kakak’
‘ihh waktu itu gue cuma bilang kalo gue suka sama anak kayak lo, salah nangkep lo chik’
‘tapi emang kakak suka kan sama aku? jangan muna deh kak. Apa gara2 aku ade kelas jadi kakak gak mau?’
Bisma keget lalu terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun
‘kok diem kak?’
Suasana hening. Tidak ada yang berani bicara
‘kak bisma, lo jadi pacar gue ya, pliiiisss’
‘hah?’
‘mau gak?’
‘ogah ah’
‘okay kita main-mainan aja, gak usah saling cinta juga gak apa2’
‘ih gak mau ah’
‘gimana sih katanya kakak playboy, tapi aku ajak pacaran gak mau’
‘iya gue play boy tapi bukan sama ade kelas’
‘kak aku mohon sekali iniiii aja . pacaran sama aku mau yah?’
‘kenapa sih lo ngebet banget pingin jadi pacar gue’
‘mmmm sebenernya…’
Lalu gue ceritakan semuanya tentang perjanjian antara gue dengan nada dan joan. Abis mau gimana lagi, itu udah satu satunya jalan agar kak bisma bersedia jadi pacar gue.
‘oh gue dijadiin barang taruhan gitu?’
‘gak gitu juga sih kak, harusnya kakak bangga dong cowok yang dipilih tuh kakak bukan orang lain’
‘kenapa harus bangga?’
‘itu artinya kakak adalah cowok yang paling susah untuk ditaklukin’
‘haha, oke deh kalo itu alasannya. Btw pacarannya mau 1 minggu, 2 minggu, 1 bulan atau 2 bulan?’
‘kok ditargetin segala sih kak, biar waktu yang menjawab aja’
‘gak bisa kayak gitu, ini kan pacaran boongan’
‘iya2 1 bulan deh’
‘oke fine, tapi camkan baik2 ya kalo gue itu ga akan pernah cinta sama ade kelas termasuk elo’
‘apa kata kakak lah’
Akhirnya gue resmi pacaran sama bisma karisma, tapi gue belum lega, gue itu berbuat curang apa ga sih? Soalnya kan pacarannya belum dilandasi sayang namun karna paksaan. Itu artinya gue belom bisa naklukin hati bisma dong? ‘aaaaaah bodoooo amaaaaat, tuh cowok emang bener2 bikin gue pusing!!!’ teriak gue dalam hati
Saat santai di kamar, tiba2 suara handphone gue bunyi…
‘hallo nad kenapa?’
‘chik, gimana? Lo udah jadian sama kak bisma?’
‘udah si nad, tapi ya gitu deh mesti gue paksa dulu. Gapapa ya yang penting judulnya jadian. Mana ditargetin lagi pacarannya harus 1 bulan’
‘ohh gapapa deh, segitu lo juga udah hebat chik. Eh lo bilang2 gak kalo…’
‘hehe iya, dia ngiranya dia dijadiin barang taruhan sama kita’ gue memotong omongan nada
‘ihhh chika. Kenapa lo bilang2! Terus kak bisma ga marah?’
‘nggak malah dia seneng dan akhirnya mau jadian sama gue’
‘aneh’
‘haha iya aneh. Huhhh gak pernah gue nemuin cowok yang kayak gini, bikin gue susah aja’
‘haha, besok sekolah pasti heboh gara2 lo jadian sama kak bisma’
Saat nada menutup telfon tiba2 bantal melayang ke arahnya…
‘ih ngapain sih lo kak! Sakit tau’
‘besok gue mau ngajak lo makan di restoran italia yang deket museum’
Restoran tersebut memang favorit nada
‘ohhh ceritanya pajak jadian nih? Jangan besok deh, lusa aja. Besok gue ditraktir sama cewek lo’
‘weiss gue jadian, lo kenyang’
‘iya dong,haha. kak, tadi lo pede banget sih nembak joan di depan umum. Berasa paling populer aja lo’
‘lah emang gue populer, lo aja yang gak tau’
‘masa? Tadi gue malu tau diliatin’
‘lo mesti siap menjadi adik dari seorang kakak yang populer. Kalo lo gak percaya tanya sama anak kelas 11 atau 12 pasti pada kenal deh sama gue. Yang ngejar2 gue juga banyak’
‘udah kak gausah ngomong lagi. Enek gue dengernya. Iya gue percaya sama lo’
Keesokan harinya…
‘ternyata bener apa yang yang diomongin nada kemaren. Gue belom masuk kelas aja temen2 seangkatan gue yang berpapasan di koridor pada ngucapin selamat. Padahal kan gue gak terlalu kenal sama mereka. Terus kakak kelas juga pada ngeliatin gue, kayaknya pada mau ngucapin selamat juga deh cuman gengsi kali ya? Tapi ada juga yang ngeliatinnya sinis, cemburu mungkin,hehe’ pikir gue
Saat masuk kelas…
‘gue bangga banget. Temen sekelas gue bisa pacaran sama kak bisma’ kata silvie
‘kelas kita pasti bakal terkenal dan disegani gara2 lo chik’ kata didot
‘ah kalian terlalu berlebihan. Biasa aja kok’
‘ini gak biasa chik, lo tuh hebat banget. Denger2 nih ya, kak bisma gak pernah pacaran sama ade kelas. Dan lo adalah orang yang bisa matahin gosip itu chik’ kata jesika
Lalu bel masuk berbunyi…
Istirahat…
‘kak bisma! Ngapain?’
‘gue mau ngomong sama lo’
‘ngomong tinggal ngomong pake acara bilang2’
‘ihh disini rame oon’
‘jangan pake oon dong! Gimana sih, gue kan cewek lo, masih aja kasar’
‘iya2 sori, udah ayo cepetan’
Sepanjang perjalanan gue diliatin sama orang2, duh gimana gue mau pacaran kalo gandengan tangan aja udah diliatin ampe kayak gitu, kan risih. Ternyata bisma membawa gue ke taman pojok sekolah. Disitu memang tidak ada orangnya karna tempat menuju ke taman itu pun perlu perjuangan, harus melewati semak2 dan harus memanjat pagar kecil. Gue aja baru tau kalau di sekolah gue ada taman pojok yang lumayan bagus kayak gini.
‘kak ngapain sih bawa gue ke tempat sepi kaya begini? Mau macem2 ya?
‘ih apaan sih lo chik. Gue tuh laki2 terhormat, gak bakal macem2 sama cewe. Pikiran lo tuh ada2 aja deh’
‘terus mau ngapain?’
‘dibilangin gue mo ngomong sama lo tapi gak boleh ada yang denger jadi gue bawa lo kesini deh’
‘emang mo ngomong apa sih kayaknya penting banget sampe gak boleh ada yang denger’
‘mmmm gue mau minta maaf, kayaknya ini ulah temen2 gue, satu sekolah jadi tau kalo kita jadian. Mungkin menurut mereka ini kejadian bersejarah juga sangat langka dan harus dipublikasikan. Lo pasti risih ya?’
‘Gak usah minta maaf lagi kak, kirain aku malah kakak mau marah2 sama aku karna satu sekolah udah tau’
‘gak lah. Oiya ada satu hal lagi’
‘apa?’
‘sebenernya gue seneng banget bisa jadian sama lo, walaupun cuma sekedar main-mainan’
Gue sangat terkejut mendengarnya. Kalo misalnya dia seneng bisa jadian sama gue, kenapa gak jadian beneran aja? Aneh banget sih tuh cowok.
Saat menuju kelas gue berpapasan dengan ilham
‘chika selamat ya. Gue seneng ngedengernya’
‘ilham lo udah tau?’
‘siapa sih yang gak tau berita heboh kayak gini’
‘lo seneng ham? Gak salah?’
‘iya. walaupun lo gak jadi milik gue, tapi ngedenger lo seneng aja itu udah cukup bikin gue  bahagia chik’
‘makasih ya ham. Lo baik banget sih, semoga lo dapet cewek yang lebih baik dari pada gue ya’
Hari demi hari gue lewati bersama bisma. Seru juga pacaran sama kak bisma. Banyak kenangan manis yang kami lewati bersama. Mulai dari double date sama joan dan kak reza, main ice skating berdua, belajar bareng, ke villa kak bisma sama nada, rangga, joan dan kak reza. Kak bisma juga udah pernah kerumah gue dan kenalan sama nyokap gue. Gak terasa, sebulan sudah gue jadian sama kak bisma. Tapi sampai saat ini kak bisma belum terbuka sama gue, dia belum bisa nyeritain masalah yang membuat dia jadi benci sama ade kelas. Padahal kan gue penasaran banget,
Dikantin…
‘kak, kakak gak mutusin aku? sekarang kan udah satu bulan kita jadian’
Kak bisma terdiam
‘kak, kok malah bengong sih. Yaudah kalo gitu aku aja yang mutusin kakak. Ehm ehm mulai sekarang kita pu…’
‘jangan chik’ tiba2 kak bisma menyelak omongan gue
‘aku..aku..’
‘kenapa kak?’
‘aku pingin kita jadian beneran, aku sayang sama kamu chika. Kamu mau kan?’
Gue berasa dihempas badai kencang, kak bisma sayang sama gue? Dia mau pacaran beneran sama gue? Padahal kan dia pernah bilang kalo dia gak akan pernah suka sama ade kelas. Dasar plinplan tuh orang. Sebenernya gue sih biasa aja sama dia. Bisma tuh gak ada bedanya sama mantan2 gue yang lain. Gue gak ada feel sama dia. Tapi gue sih seneng2 aja ditembak kak bisma, siapa tau aja bentar lagi dia bakalan terbuka sama gue’
‘mmmm aku mau kak, aku mau jadi pacar kakak’
‘makasih ya sayaaaang. Aku seneng banget’
‘kak gak biasanya manggil aku kamu?’
‘mulai sekarang karna kita udah resmi berpacaran, manggilnya aku kamu aja biar lebih mesra’
‘ohhh haha’
Di kelas
‘chika jangan sedih ya, masih banyak kok cowok lain yang lebih baik dari kak bisma’ kata joan
‘siapa yang sedih?
‘hah? Bukannya lo udah putus? Ini kan udah sebulan’ kata nada
‘mulai hari ini, gue jadian beneran sama kak bisma. Kayaknya dia gak bisa lepas dari gue deh haha’
‘HAH YANG BENER???’ teriak nada dan joan
‘gak usah kenceng2 bisa gak sih’
‘gila lo bener2 cewek paling hebat yang gue temuin. Lo bisa naklukin hati srigala putih’ kata nada
‘srigala putih? Kak bisma?’
‘siapa lagi? Abis dia bener2 dingin sama ade kelas’
‘hahahahaha’
Dua bulan kemudian, hubungan gue sama kak bisma semakin lama semakin dekat. Dia juga udah mau ngobrol sama ade kelas. Seneng banget akhirnya gue bisa bikin kak bisma gak benci lagi sama ade kelas. Kak bisma itu cowok yang baik. Gue pernah diajak ke pernikahan sepupunya alhasil gue jadi deket sama keluarga besarnya. Gue juga sering masakin dia buat sarapan.
Di halte…
‘kak bisma!!!’ gue dan nada sontak kaget melihat mobil mercedes benz yang berhenti tepat di depan halte
‘kak bisma mau ngapain kesini?’
‘aku mau ngerayain hari jadian kita. Kamu gak inget ya? Sekarang kan udah dua bulan kita jadian’
‘ihh norak deh pake dirayain segala’
‘terserah kamu mau ngomong apa. Yang penting sekarang aku tuh bahagiaaa banget. Ayo dong sayang terserah kamu deh mau kemana?’
‘bener nih terserah aku?’
‘iya sayaaaaaaang. Pokoknya hari ini kamu bebas mau ngapain aja sesuka hati kamu bareng aku. this day just for you honney’
‘yaudah nad. Lo pulang sendiri gapapa kan?’
‘gapapa lah. Have fun ya guys’
Akhirnya gue mengajak bisma ke departement store dan membeli sembako, baju anak2, mainan dll. Kami membeli tak tanggung2, kira2 cukup memuat 1 truk kalau semua barang2 disatuin. Bisma orang kaya ini jadi gak apa2 lah kalo duitnya gue abisin untuk keperluan sosial.
‘kamu ngapain sih beli barang2 sebanyak itu?’
‘jadi gak boleh nih?’
‘boleh. Boleh banget malah. Tapi jelasin dulu dong buat apa, aku kan panasaran’
‘udah pokoknya kamu ikutin aku aja. Carterin aku 2 angkot buat barang2 dong kak’
Setelah memasukan barang2 ke dalam angkot, gue dan kak bisma yang berada di dalam mobil diikuti dengan kedua angkot carteran segera menuju ke daerah jakarta selatan.
Sampailah di tempat tujuan…
‘ini panti asuhan ya chik?’
‘iya. dari dulu aku pingin banget ngasih bantuan ke anak2 yatim. Tapi gak parnah kesampaian abis duitnya dipake terus. Sekarang aku seneng bisa bantu mereka walaupun pake duit kak bisma’
Kak bisma sangat terkejut sekaligus terharu mendengar gue. Air mata pun menetes ke pipinya tanpa sengaja namun segera dia seka.
Gue dan kak bisma segera masuk ke ruangan kepala panti asuhan. Disitu gue temuin seorang ibu berkerudung. Setelah memberi tau maksud dan tujuan, kami langsung menurunkan barang2 dan memberikannya kepada anak2 panti asuhan tersebut.
Melihat ekspresi mereka yang begitu gembira. Gue tak kuasa menahan air mata. Begitu juga bisma yang dari tadi menyeka air matanya.
‘kak makasih ya. Bajunya bagus’ kata salah satu anak panti asuhan
‘lho kakak kenapa nangis?’ tanya anak yang lainnya
‘kakak sedih ya uangnya habis gara2 beli barang2 untuk kita’ tanya seorang anak dengan tampang polosnya
‘gak sayang malah kakak seneng banget bisa ketemu kalian semua dan bisa membantu kalian. Mudah-mudahan kapan2 kita bisa bertemu lagi ya’ kata bisma
‘iya kak aku juga seneng bisa ketemu kakak yang ganteng’
Kami semua tertawa mendengar perkataan anak2 panti yang polos dan tanpa terasa sudah jam 5 sore. Setelah izin pamit kepada ibu panti, kami bergegeas pulang
‘dada kakaaaaak kapan2 main lagi ya kesini’ kata anak2 panti
‘iya dadaaaaah’ kata kami berdua
Saat perjalanan pulang tiba2 mobil bisma berhenti…
‘kak kok tiba2 berenti sih?’
‘aku gak mau pulang. Aku pingin terus sama kamu sayang’
‘ihh kakak nanti aku dimarahin kalo gak pulang cepet’
Tiba2 bisma memeluk gue. Pelukannya bener2 lembut. Gue gak pernah ngerasain pelukan selembut ini.
‘kamu beda dari cewek lain chik. Aku beruntuuuung banget bisa jadi pacar kamu’
Tiba2 perasaan aneh timbul dari diri gue. Kenapa nih? dipeluk kak bisma kok jadi kayak gini? Sumpah gue gak pernah ngerasaain perasaan kayak gini sebelumnya. Gue berasa nyamaaaan banget.
‘aku seneng banget kamu bawa aku ke panti asuhan. Sebelumnya aku belum pernah loh kesana. Makasih ya sayang’
‘haha iya sama2 sayaaaang’
Di rumah…
‘kok gue masih mikirin kejadian tadi ya?’ pikir gue
‘aduuuh kak bismaaa. Ada apa sih ni sama gue? Kok gue jadi aneh kayak gini?’
Disaat gue mau tidur, kejadian berpelukan tadi sore masih terbayang di benak gue
Disekolah, gue menceritakan semuanya ke nada dan joan…
‘itu namanya lo lagi jatuh cinta chik’ kata joan
‘jatuh cinta sama kak bisma?’
‘iya lah. Emang lo gak pernah ngerasain itu sebelumnya?’
‘mmm gak tau deh. Tapi yang sedahsyat ini sih belom pernah’
‘mungkin kak bisma itu cowok yang selama ini lo cari chik. Katanya lo mau nyari cowok yang bisa diajak pacaran lama?’ kata nada
‘bukan, gue tuh pingin nyari cinta pertama gue disini. Eh kayaknya apa yang lo kata bener deh nad. Kak bisma tuh cowok yang selama ini gue cari, karna dia yang bikin gue ngerasain cinta pertama’
‘tuh kan chik, apa gue bilang, lo sama kak bisma tuh cocok, play boy dan play girl’ kata joan
‘haha iya. mungkin ini kali ya yang dinamakan jodoh’
‘emang lo yakin kak bisma jodoh lo?’ tanya nada
‘ya kali aja. Gue sih maunya iya’
Keesokan harinya saat pulang sekolah…
‘sayang kita ke panti asuhan lagi yuk. Aku kangen pingin ngeliat wajah polosnya anak2 panti’ kata bisma
‘mmmm anything for you’
‘tapi kesananya bareng reza, joan, nada sama rangga yuk. Kita main2 disana bareng anak2 panti’
‘seru juga keliatannya. Boleh kak boleh’
Sesampainya di panti asuhan…
‘ihh kakak ganteng kesini lagi’ anak2 panti langsung mengerubuti kami
‘ini temen2 kakak ya. Kenalin dong sama kita’
Kelitahannya bisma sudah sangat akrab dengan anak2 panti.
‘kalo kakak yang berkulit hitam coklat ini namanya kak reza. Kalo yang berwajah manis ini kak joan’
‘haloooo kak reza halo kak joan’
‘haloooooo’ kata reza dan joan
‘kalo kakak yang berkulit putih dan berpipi tembem ini kak rangga dan kakak yang tidak berhidung ini namanya kak nada’
Nada langsung menjitak bisma
‘hahahahaha’ semua tertawa
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 6 sore, setelah sholat magrib berjama’ah kami berbondaong-bondang menuju ke tengah lapangan untuk bermain bersama…
‘mau main apa nih’ kata reza
‘main bola aja’ kata rangga
‘eh, bisa kegebog nanti anak kecil kalo main bola sama kita’ kata bisma
‘terus mau main apa dong?’ kata gue
‘yaudah yang kecewe-cewean aja, main karet setuju gak’ kata joan
‘gubrak, nanti kejantanan kita luntur’ kata reza
‘lo mah emang udah luntur kak dari lahir juga’ kata nada
‘sembarangan lo de kalo ngomong’
‘hahahaha’
‘gue punya ide briliant nih, kita main petak umpet aja mau gak?’
‘setujuuuuuuu!!!’
Akhirnya kami hompimpa bersama anak panti yang berjumlah 4 orang, anak2 tidak semuanya ikut karna hari sudah terlalu malam jadi mereka disuruh tidur.
‘HOM PIM PA ALAIUM GAMBRENG’
Ahh somplak semuanya! Gue lagi yang jaga, mana udah malem, kan gak keliatan
‘satu…dua…tiga…empat…lima………………………………….empat puluh sembilan…lima puluh. Udah siap blom? Im comiiiing’
Lalu gue mencari di semak2,samping tong sampah, dan belakang pohon. Ternya banyak yang terjaring diantaranya nada,bisma, joan, rangga dan 2 anak panti. ‘ka reza jago ternyata’ pikir gue.
Gue cari lagi tiga orang yang tersisa dengan penuh semangat. Tanpa terasa 10 menit sudah gue mencarinya
‘kak kayanya temen aku ngumpet dirumah panti deh, coba aja cari’ kata anak panti
‘hah ngumpet dirumah panti, gak salah? Pantasan aja kalo gak ketemu2, jangan2 kak reza juga ada disana’ kata gue
Setelah mengecek, ternyata mereka benar2 ada di dalam rumah panti, dasar anak2 haha. Tapi kok kak reza gak ada ya?
‘jangan2 di tangkep tuyul kakak lo nad’ kata bisma
‘bagus deh’
‘dasar lo nad. Begitu2 kan dia kakak lo’ kata gue
‘ih kemana ya cowok gue?’
‘gak usah dikhawatirin jo kakak gue mah. Dia kan suka bikin sensasi’
Akhirnya kami semu mencari kak reza
‘ejaaaaa! Dimana lo?’ teriak bisma
‘sayaaaaaaang kamu dimana?’ teriak joan
Tiba2 reza teriak dan berlari menghampiri kami, nafasnya terengah2. Dia berhenti lalu menunduk untuk mengatur nafas.
‘kamu kenapa sayang?’ tanya joan
‘gu gu gue..’
‘lo kenapa ja?’ tanya bisma
‘paling tuh anak abis ngeliat hantu. Ya kan?’ kata nada
Lalu reza mengangguk. Kami semua kaget dan tiba2 bulu kuduk gue merinding.
‘tadi gue ngumpet gak tau di daerah mana’
‘kamu nyasar?’ tanya joan
‘iya sayang. Terus aku tanya2 orang kan, pas perjalanan menuju lapangan. Tiba2 aku ngeliat ada bayangan putih di pohon’
Kami semua langsung kaget dan ketakutan.
‘pohonnya di deket pos ya kak?’
‘mmm iya2 bener. Kok kamu tau?’
‘aduh kakak. Itu kan Cuma buah nangka yang dibungkus kain putih. Masa sama kain putih aja takut sih?’
‘ah kak reza bikin gue takut aja’ kata rangga
‘iya nih, hampir2 jantung aku mau copot kak’ kata gue
‘lagian sih ngumpet kenapa jauh2?’ kata nada
‘ya biarin aja lah. Kan biar gak ketauan?’ kata reza
‘dasar lo kak! Nyusahin orang tau’
‘hehe sori ya semuanya’
Lalu permainan tak umpet dilanjutkan kembali. Kali ini bisma yang jaga. Sudah lumayan lama bisma mencari, tidak satu pun yang kelihatan batang hidungnya. Tapi bisma tidak patah semangat dan terus mencari hingga akhirnya ia berhasil menemukan satu orang. Dan ternya ta orangnya adalah gue?
‘masa aku lagi sih yang jaga? you are so disguisting!!!’
Tiba2 gue ngerasa ada yang aneh dari bisma, sorot matanya yang tajam membuat gue ngeri. ‘kak bisma kenapa?’ pikir gue. Emang ada yang salah ya dari omongan gue.
Suasana menjadi benar2 dingin. Lalu bisma terjatuh. Kali ini dia melotot ke gue. Matanya sangat lebar dan tajam. Mulutnya terbuka dan berkata
‘evelyn’
Gue bener2 gak ngerti. Evelyn siapa? Kenapa bisma jadi kayak gini? Muka bisma memerah dan sekujur tubuhnya dipenuhi keringat.
‘kak?’ gue memberanikan diri membuka suara
Sepertinya bisma gak mendengarkan omongan gue.
‘kak?’
Lagi2 gue gak ditanggepin. Tiba2 kak bisma bangun dan berlali menuju mobilnya.
‘KAK BISMAAAAA!!!’ teriak gue sekencang2nya melihat mobil kak bisma yang hilang dari pandangan.
Air mata ngebasahin pipi gue. Ada apa sama kak bisma? Kenapa dia pergi? Gue salah apa? Menumpuk pertanyaan yang tidak terjawab.
Mendengar teriakan gue semua anak-anak segera keluar dari tempat persembunyiannya.
“chika lo nangis? Kak bisma kemana?” kata nada
“yaudah mungkin sekarang udah waktunya kakak-kakak pulang. Lagian udah malem, besok kalian harus sekolah kan?” kata reza ke anak-kakak panti
Nada dan joan memapah gue menuju mobil rangga. Rangga dan reza mengantarkan anak panti pulang sekaligus berpamitan dengan ibu panti setelah itu kami pulang dengan mobil sportnya rangga.
“udah jangan nangis chik. Emang kenapa lo sama kak bisma?” tanya joan
Lalu gue menceritakan semuanya.
Semua ikut bersedih dan juga bertanya-tanya, kenapa prilaku bisma menjadi aneh?
Ada apa dengan bisma?  Apa karna chika atu karna masalah lain? Sebenarnya apa yang terjadi antara chika dan bisma sampai chika sesedih itu?
Keesokan harinya, kak bisma bener-bener berubah 360 derajat. Dia gak mau ngobrol sama gue, begitu juga hari-hari selanjutnya. Gue sering nangis di kamar sendirian dan bertanya-tanya, kenapa sih kak bisma jadi kayak gini? Apa salah gue?  Kenapa sih disaat gue udah nemuin seseorang yang bener-bener gue sayang tapi malah diginiin?
Hari hari gue bener-bener ngebosenin. Disekolah gue banyak diem. Nada dan joan cemas ngeliat kondisi gue.semakin lama keadaan gue semakin memprihatinkan.
Dan puncaknya, kali ini kak bisma bikin hati gue hancur berkeping-keping karna gue ngeliat dia bermesraan dengan seorang cewek di depan kelasnya.
“chikaaa!! Mau kemana?” kata nada dan joan
Gue berlari sekenceng-kencengnya tanpa arah dan tujuan, panggilan joan dan nada gue abaikan dan tak sengaja tubuh gue yang bener-bener lemes tabrakan dengan tubuh seorang laki-laki.
“chika lo kenapa?” tanya ilham
Gue masih aja menangis
“muka lo pucet banget, gue bawa ke uks ya”
Ilham menggendong gue menuju uks. Badan gue bener-bener lemes, gue seperti gak punya tenaga untuk gerakin tubuh gue. Gue bener-bener gak bisa terima kenyataan ini. Sesampainya di UKS…
“nih gue bikinin teh manis anget buat lo, supaya lo ada tenaga.” kebetulan ilham anggota pmr
“makasi ham.”
‘apa sih yang bikin lo tergila-gila sama kak bisma? Sampe-sampe lo kaya gini karna dia’
Tak sengaja mata gue yang baru kering tiba-tiba basah lagi
‘gue ngerasa kalo kak bisma adalah satu-satunya cowok yang gue cintai ham. Dia tuh beda sama mantan-mantan gue, dia tuh cowok yang selama ini gue cari. Tapi kenapa dia giniin gue?’
‘mungkin kak bisma pikirannya lagi kacau, atau dia lagi ada masalah yang gak mau dibebanin ke elo sehingga dia ngejauhin lo’
‘tapi gue sakit banget ham’
‘udah chik gak usah sedih lagi, hati gue juga sedih kalo ngeliat lo sedih’
Ilham itu bener-bener cowok yang baik ya. Dia bisa banget hibur gue. Dia ngasih gue es buat ngompres mata gue yang bengkak, lalu nganterin gue ke kelas karna udah bel.
‘kalo lo sedih jangan segan-segan cerita ya ke gue. Gue akan berusaha semampu gue buat ngehibur lo’
‘iya ham, makasih ya’
Keesokan harinya, ilham mencari chika. Dia punya tekat buat benerin hati cewek gebetannya yang patah, retak bahkan hancur karna cowok yang gak bertanggung jawab.
‘halooooo joan nada’
‘eh ilham’ kata nada
‘chika mana? Kok gak bareng kalian?’
‘tadi kita ajak ke kantin gak mau. Dia tuh bener-bener gak punya semangat lagi semenjak kak bisma ngeduain dia’ kata nada
‘ham, gue yakin lo bisa ngembaliin semangat chika yang ilang’ kata joan
‘doain aja ya jo, gue ke bangkunya chika dulu ya’
‘good luck ya boy. Yaudah kita ke kantin dulu yah’ kata joan
‘chika, lo udah makan blom’
‘gue gak laper ham’
‘tapi lo harus makan, nanti lo sakit’
‘gue lagi gak napsu makan’
‘tadi pagi nyokap gue masakin bekel capcay daging. Kalo nyokap gue bikin capcay tuh enk banget sumpah. Cobain ya’
‘jangan paksa gue ham, gue lagi bener2 gak mau makan’
‘sesuaaaaap aja, pliiiiiis. Gue udah berat2 nih bawain bekel buat lo, gue suapin ya, aaaaa’
Gue masih menutup mulut
‘ayo dong buka mulut lo’
Akhirnya gue membuka mulut dan mengunyah sesuap nasi dari ilham. Disitu gue merasa seneng karna ada orang yang merhatiin gue.
‘enak kan? Mau lagi gak?’
‘udah ah kenyang’
‘masa baru sesendok aja kenyang, gue suapin lagi ya’
Sumpah ilham tuh bener2 cowok yang baik dan perhatian, luka gue yang sangat dalam dan menganga semakin lama semakin membaik karna kehadiran ilham.
Lama-kelamaan gue dan ilham semakin dekat karna kita sering main bareng dan jalan bareng. Gue berterimakasih banget sama ilham karna dia udah udah ngembaliin senyum gue yang ilang beberapa minggu ini. Oh iya dia juga pernah ngajakin gue ke taman bermain…
‘mau ngapain sih kesini?’
‘mau seneng2 aja sekalian nostalgia masa lalu. Lo mau naik apa nih, ayunan, perosotan atau yang lain?’
‘ih ada2 aja, masa kecil gue udah cukup bahagia kali ham’
‘chika gue tuh ngjak lo kesini biar lo bisa lepas sama beban lo, dan biar pikiran lo bebas dan lepas kayak waktu dulu lo kecil. Ayo dong apa salahnya sih dicoba, kali aja cara gue ampuh’
Ilham langsung menarik tangan gue lalu kami menuju ke permainan jungkat junkit yang terletak tak jauh dari kami.
‘pegangan di papannya chik, hati2 jatoh’
‘ham, gue takut jungkat-jungkitnya rusak nih gara2 kita naikin. Ini kan buat anak2’
‘enggak lah chik, paling elo yang ngerusakin, badan gue kan slim’
‘haha slim dari mana? Gue gak mau tanggung jawab ya kalo rusak’
‘enak aja. Tanggung jawab bersama dong. Btw kok gak seru sih, jungkat-jungkitnya gak jalan, gue mulu yang di bawah’
‘haha berarti beratan elo dari pada gue. Salah banget kalo bilang lo slim’
‘kalo sama kak bisma berarti elo ya chik yang dibawah?’
‘ih ngapain sih ngomongin dia. Gue gak mau denger nama dia lagi’
‘ah yang bener?’
‘ilhaaaaaaam!!!’
‘kabuuuuuuuuur, beruang kutub ngamuk’
Setelah puas bermain, ilham membeli ice cream…
‘capek ya abis ngejar gue?’
‘gak usah ditanya, lari lo kenceng banget sih?’
‘yaiyalah atlet’
‘mimpiiiii’
‘haha, makan cepetan ice creamnya ntar cair’
‘iya sayaaaaang. Oh iya ham makasih banget ya udah bikin gue ceria lagi’
‘sama2 chik. Tadi lo manggil gue sayang?’
‘iya aku kan cinta mati sama kamuuuuuu’
‘beneran’
‘ngarep, nih pacaran sama ice cream aja’ sambil menyodorkan ice cream sampai kena muka ilham
‘chika ih lengket tau’ sambil mengelap muka ‘coba beneran lo suka sama gue chik’
‘mmmm kali aja bisa, udah ah pulang yuk’
Di rumah…
From : ilham
Message : chik waktu lo bilang sayang ke gue di taman bermain itu beneran gak sih?
Kesian juga ilham, kayaknya dia ngarepin cinta gue deh. Apa salahnya kalo gue respon? Biar gue bisa ngelupin kak bisma. Toh kak bisma juga udah ngelupain gue walaupun hubungan kita masih gantung.
Di sekolah…
‘chika kok kemaren gak bales sms gue?’ tanya ilham
‘mmmm sebenernya gue beneran sayang sama lo ham’
‘yang bener chik? Gue gak lagi mipi kan?’
‘nggak lah, nih sakit gak’
‘auuuwww!! Sakit ih. Yaampun chika gue seneng banget. Berarti tandanya kita udah jadian dong’
‘iyaaaa sayaaaaang’
Gue seneng bisa pacaran sama ilham. Dia orang orangnya baik, sopan, ramah. Dan yang pasti setelah gue jadian sama ilham gak kaya yang seheboh sama kak bisma.
Di kantin…
‘selamat ya chikaaaa gue seneng banget lo bisa jadian sama sahabat gue’ kata joan
‘iya selamat ya’ kata nada
‘hehe pokoknya kalian boleh pesen apa aja nanti gue yang bayar’
‘pj chik?’ tanya nada
‘iya dong’
‘haha. Kalian semua udah pada punya pacar berarti gak ada pj lagi dong’ kata nada
‘lo mah maunya yang gratisan mulu’ kata joan
‘hahahaha’

****************

“chik ke tempat makan yu” kata ilham
“tapi aku ga terlalu laper”
“yaudah kamu kan bisa pesen minum doang, temenin aku makan sayang”
“yaudah ayo”
Hubungan gue dan ilham udah berjalan kurang lebih dua minggu, nothing special. Padahal gue pingin banget bisa cinta sama ilham, tapi kayaknya ilham sama seperti mantan-mantan gue yang laen.
Setelah menaiki motor ilham, kami segera menuju ke tempat makan. Ternyata tempat makan tersebut tidak terlalu ramai…
“kok malah bengong ham? gak pesen makan?” tanya gue
“mmmm boleh gak aku ngomong sesuatu ke kamu?” kata ilham
“yaelah dari tadi juga kamu udah ngomong ke aku, kocak kamu pake izin segala”
“ihh seriusan chik”
“iya iya”
“aku tau kok sebenernya kamu masih sayang sama bisma. Malah rasa sayang itu lebih besar dari pada rasa sayang kamu ke aku. ya kan?”
“ilham jangan ngomong kayak gitu”
“kalo dipikir-pikir aku tuh laki-laki paling bodoh karna mengharap cinta yang gak mungkin”
“maksud kamu apa sih ham?”
“aku tau kamu tuh gak pernah cinta sama aku”
Sontak gue kaget. Gue gak tega ngeliat ilham kayak gini. Gue tuh jahat banget ya, bisa-bisanya nyakitin orang yang selama ini udah baik banget ke gue.
“ham aku sayang sama kamu, cinta aku tulus” kata gue setelah mencium pipi ilham
“apa buktinya?”
“oke kalo lo mau bukti, sekarang juga cium aku”
“apa maksudnya chik? Mana bisa aku tau isi hati kamu dengan cara nyium kamu”
“siapa tau”
Gue gak pernah ciuman sama ilham, baru kali ini. Ini juga bakalan jadi first kiss gue.
Gue menutup mata, gue semakin merasakan hembusan nafas ilham, semakin lama semakin dekat. Jantung gue berdegup amat sangat kencang. Jarak kami hanya sekitar 3 cm lalu…
“DEBUG” gue mendengar suara tonjokan. Ketika membuka mata, gue lihat ilham jatuh tersungkur dengan muka memar.
Ternyata yang nonjok ilham adalah kak bisma, gue bukan kaget lagi. Ini bener-bener gak masuk diakal. Mana mungkin sih kak bisma nonjok ilham gara-gara cemburu. Aduh ini pasti cuma halusinasi. Gue ngucek mata. Pas gue liat lagi ternyata emang bener-bener kak bisma. Maunya apa sih tu orang, masih belom puas nyakitin hati gue?
“ternyata bener kan kalian berdua tuh masih saling sayang.” kata ilham sambil memegang pipinya yang memar
“ilhaaam, aku udah gak kenal lagi sama orang gila kayak gini, sini aku bantu kamu berdiri.”
“gak usah chik.” Kata kak bisma
Tiba-tiba kak bisma menarik tangan gue, tapi reflek gue langsung menampar dia…
“sekarang tolong jelasin mau lo tuh apa? MAU NGANCURIN HIDUP GUE?”
“oke gue bakal jelasin sekarang.”
Setelah membangunkan ilham, bisma bilang kalo dia mau minta maaf yang sebesar-besarnya ke gue dan gue gak abis pikir ternyata dia masih sayang banget sama gue. Karna gue gak percaya akhirnya bisma membongkar semua rahasia terdalamnya, dia nyeritain semua kisah masa lalunya yang sangat pahit. Di tempat makan itu seperti ada hujan air mata.
Tiga tahun yang lalu saat bisma kelas 3 smp…
“aku punya sesuatu buat kamu” kata bisma
“apa?” kata adisty
“kalung ini adalah pengikat kita ya, kamu boleh buang kalung ini kalo diatara kita udah gak ada kesetiaan” sambil memakaikan kalung ke leher adisty
“bisma kalungnya bagus banget. Makasih ya sayang, aku akan ngejaga kalung ini dengan baik”
Adisty adalah cewek ketiganya bisma. Dulu, bisma itu bener-bener cowok yang setia, lain banget sama yang sekarang. Dia hanya mau pacaran sama cewek yang bener-bener dia sayang, mantan kak bisma aja cuma tiga. Putusnya juga gak main-main
First girl           : tuh cewek ninggalin kak bisma ke luar kota yaitu padang. Karna cewek itu gak kuat long distance jadinya putus deh
Second girl      : karna beda keyakinan, cewek itu beragama kristen. Menurut bisma dari pada nantinya tambah sakit lebih baik diakhiri aja
Third girl         : ini lah yang ngerubah kepribadian kak bisma. Sebenarnaya bukan gara-gara cewek ini tapi..
Di saat bisma bener-bener sayang dengan adisty. Keluarga bisma sedang kalut. Perusahaan bokapnya bisma sudah hampir bangkrut dan gak bisa dipertahankan lagi kecuali dengan bantuan dari sahabat bokapnya bisma atau ayahnya evelyn.
Evelyn itu masih kelas dua smp. Karna evelyn anak semata wayang dan wataknya sangat keras, terpaksa ayah evelyn harus menuruti permintaan anaknya yaitu berpacaran dengen bisma. Itu dijadikan syarat yang harus dipenuhi bisma agar perusahaan ayahnya tidak gulung tikar.
“gak apa-apa bis, aku rela kok kita putus. Aku gak mau papa kamu bangkrut dan hidup kamu susah soalnya aku gak bisa bantu apa-apa bis” kata disty
“aku gak mau. Aku gak mau putus sama kamu dis”
“aku udah buang kalung kamu. Jadi sekarang plis tinggalin aku.” adisty terpaksa berbohong demi kebaikan bisma
“apa? Kamu buang? Kok kamu tega sih?”
“pokoknya tinggalin aku. kamu harus janji sama aku kalau kamu bakal jadian sama evelyn. Aku bakal bahagia banget kalau kamu jadian sama dia.”
“jadi kamu udah gak sayang lagi sama aku?”
“aku ngelakuin ini karna aku sayang banget sama kamu. Aku gak mau hidup kamu menderita bisma. Lagian evelyn orangnaya baik kok. Kamu pasti bahagia bersamanya.”
Air mata bisma ngebasahin pipinya. Bisma itu sayang banget sama adisty. Dia itu satu-satunya cewek yang bisa ngertiin bisma. Adisty selalu ada disaat susah dan senang. Pokoknya udah kaya ibunya bisma yang kedua deh. Bisma gak bisa ngebayangin kalo dia putus sama adisty. Gak ada lagi tempat curhat, gak ada lagi yang menghibur bisma disaat dia lagi banyak masalah, gak ada lagi penyemangat dalam hidupnya, gak ada lagi yang mijitin bisma kalo dia lagi capek.
“aku gak mau putus sama kamuuuuu.”
Adisty pun ikut menangis, dia juga bener-bener sayang sama bisma. Salah satu impiannya adalah menikah dengan bisma tapi sekarang impian itu sudah lenyap tak dapat lagi dicapai.
“aku juga gak mau putus sama kamu bisma”
Lalu mereka berdua berpelukan dengan erat dan tenggelam dalam kesedihan
“tapi kamu harus pikirin papa kamu, mama kamu, adik kamu. Mereka pasti menderita banget kalo kamu gak jadian sama evelyn. Kamu sayang banget kan sama mereka? Jadi sekali lagi aku mohon. Tinggalin aku”
Lalu adisty meninggalkan bisma dan menghilang dari pandangan bisma
“adistyyyyy aku sayang sama kamu, gak ada cewek lain yang bisa nempatin kamu dihati aku!!!”
Bisma teriak sekencang-kencangnya lalu tanpa sadar bisma terjatuh. Dia masih menangis dan terus saja menangis sampai akhirnya malampun tiba. Bisma masih saja duduk di taman komplek, berharap adisty datang.
“udah kak gak usah diterusin. Bisa-bisa mata aku bengkak nih gara-gara ngedenger cerita kakak” kata gue
“terusin aja kak, ceritanya keren banget” kata ilham
“jadi kalian berdua udah gak marah lagi sama gue?”
“gak kok, cuma ditonjok doang sih udah biasa” kata ilham
“chika?” tanya bisma
“mmm gatau deh” kata gue
“yaelah chik maafin aja napa, rasa sakit yang kamu rasain gak sesakit kak bisma, wajar kalo kak bisma ngelakuin itu ke kamu” kata ilham
“ya tapi kenapa harus aku yang jadi korban?” bela gue
“yaudah sekarang yang penting kakak ceritain dulu semuanya, soal chika mau maafin apa nggak, urusan belakangan” tegas ilham
“oke” kata kak bisma
Setelah merenung dan merenung. Bisma sadar, adisty gak bakal dateng. “adisty bener keluarga gue lebih penting dari apapun. Gue pasti bisa ngelupain adisty, walaupun rasanya sakit” pikir bisma
Keesokan harinya bisma berangkat ke sekolah dengan mata agak kuning karna kurang tidur…
“kak bismaaaa” sapa evelyn
Sebenernya bisma lagi gak mau ngobrol, tapi apa daya dia harus nyenengin hati tu cewek
“halooo de”
“kak, ke kantin bareng yuk”
“mmm ayo”
Muka bisma masih keliatan lemas. Dia sangat kehilangan adisty, dia bener-bener gak bisa kalo dipaksa harus mencintai orang yang gak dia sayang.
“kak kenapa sih kok diem aja”
“gak kenapa-napa kok de. Oiya kamu mau jajan apa, biar aku yang pesenin”
“mmm nasi goreng aja deh kak”
“tunggu sebentar ya”
Bisma bergegas menuju warung nasi goreng dan membeli dua bungkus lalu menghilang dari pandangan evelyn.
“gue seneng banget sebentar lagi gue bakal jadi cewek bisma. Akhirnya gue bisa buktiin ke semua temen-temen gue kalo dapetin bisma itu gampang, segampang balikin telapak tangan” pikir evelyn
Evelyn atau elin itu anak orang kaya, malah bisa dibilang kaya banget. Selain kaya dia juga pinter, cantik, pandai bergaul pokoknya hampir mendekati sempurna lah karna itu dia gak mau atau gak rela dilkalahin orang lain. Kalo emang ada yang lebih hebat dari dia, tu anak bakal ngehalalin segala cara buat bikin lawannya mati kutu. Contohnya gak jauh-jauh yaitu adisty, dia gak suka kalo cowok gebetannya pacaran sama adisty.
“elin” panggil bisma
“evelyn!! Kok ngelamun?”
“eh, kakak maaf kak”
“ini nasi gorengnya kamu pasti udah laper”
“iya aku udah laper banget” katanya lalu mengambil nasi goreng yang masih hangat dari tangan bisma
“makannya jangan cepet-cepet nanti keselek”
“hehe iya kak”
Tanpa basa-basi lagi mereka langsung makan, sesekali evelyn menatap wajah bisma yang sedang lahap menyantap nasi goreng.
“kak aku seneeeeeeeng banget bisa ngobrol dan makan bareng kayak gini sama kakak”
“kakak juga seneng”
“kapan-kapan kita bisa kayak gini lagi kan?”
“setiap hari juga boleh”
“beneran kak?”
“iya bener”
Bisma mencoba menjalani semuanya dengan baik, dia bener-bener berusaha supaya hatinya ikhlas menerima cewek yang ada di hadapannya sekarang dan melupakan semua tentang adisty. Tapi semakin dia berusaha hatinya semakin sakit, sebenernya bisma belum siap untuk menelan pil pahit ini.
Saat anak-anak pulang sekolah, bisma tidak langsung pulang…
“pak tadi saya dapet telfon dari ibu katanya suruh jemput agam” kata bisma kepada sopirnya
“ohh oke” kata pak sopir
Agam itu adiknya bisma, mereka dua bersaudara. Kalo ditannya ganteng apa nggak, kayanya pas agam udah gede dia bakal lebih ganteng dibanding bisma soalnya baru kelas enam SD aja udah banyak cewek yang klepek klepek sama cowok yang satu ini.
Sesampainya di sekolah agam, bisma celingak-celinguk mencari adiknya yang gak muncul-muncul. Sekitar lima menit kemudian baru keliatan batang idungnya
“eh kakak. Sudah lama kita tak berjumpa”
“lebai lo, gimana sekolah lo?”
“baik-baik aja kok”
“emang enak ya sekolah di sekolahan khusus cowok? Udah gitu asrama lagi”
“mau nyobain?”
“ogah, pasti rasanya sepi banget”
“kata siapa asik kok”
“ihh aneh lo de, mana enak hidup tanpa cewek”
“ada kok, guru bahasa inggris aku cewek”
“yaelah bukan itu maksudnya, udalah gak usah dibahas cepetan masuk”
Setelah masuk mobil, pak sopir segera tancap gas. Tak lama kemudian…
“kakak kenapa?”
“kenapa apanya?”
“dari tadi aku liat muka kakak kusem banget”
“masa?”
“beneran, kayak ada masalah yang lagi kakak sembunyiin.”
“yaelah anak kecil ngomong masalah masalah sotau deh.”
“ihh kakak aku tuh udah kelas 6 SD udah bukan anak kecil lagi.”
Agam gak tau semua masalah tentang keluarganya, menurut sang ayah agam masih terlalu kecil untuk tau semua ini. Jadi tidak ada yang berani memberi tau agam termasuk bisma. Sesampainya di rumah ternyata ibu dari dua bocah ini sudah menunggu. Setelah melepas kangen sama ibunya tanpa pikir panjang, bisma dan agam langsung menuju kamarnya masing-masing karna begitu lelahnya. Setelah memasuki kamar, handphone bisma berbunyi. Sebuah nomor yang belum ada di kontaknya memanggil…
“haloo.”
“halo kak ini aku evelyn.”
“elin, kenapa?”
“besok aku pingin ngajak kakak makan, mau gak?”
“di kantin?”
“bukan lah. Di suatu tempat pokoknya, aku yang traktir kakak.”
“ohh mmm boleh boleh.”
Sebenernya setiap ngomong sama elin, bisma seperti kehilangan jati dirinya. Dia juga lagi bener-bener galau. Kapan harus nembak elin, akhirnya dia menelfon morgan sahabatnya, hanya dia yang tau semua masalah bisma…
“ada apa sob?”
“gan gue bingung nih mesti nembak evelyn kapan.”
“secepatnya, kalo perlu sekarang?”
“gila lo!!”
“kok gila sih, kali aja setelah nembak evelyn luka lo bisa lumayan ilang”
“maksud lo?”
“iya bisa aja kan evelyn nempatin posisi adisty di hati lo?”
“sarap!! Percuma ah ngomong sama lo”
“yeh beneran bis.”
“sampai kapan pun gak ada yang bisa gantiin adisty! ngerti gak?”
“sabar sabar jangan emosi. Oke gue bakal bantuin lo nentuin waktu yang tepat buat nembak evelyn.”
“abis lo mancing emosi gue, oiya besok gue ditraktir makan sama tu anak.”
“jangan! Jangan besok nembaknyaaa.”
“ih siapa yang mau nembak orang mau makan doang.”
“iya bagus bagus, kalo di tempat makan suasananya terlalu keren. Nanti pas lo mau nembak jangan romantis romantis bikin kondisi yang alakadarnya oke!!”
“apa kata lo deh.”
Setelah ngobrol banyak dengan morgan, bisma menutup telfon karna kupingnya udah agak panas.
Keesokan harinya di kelas evelyn, tu cewek nyeritaain semua kejadian kemarin siang di kantin ke temen geng nya. Mereka semua tercengang mendengar cerita evelyn…
“kok bisa sih” kata salah satu dari teman evelyn
“jangan panggil gue evelyn kalo gak bisa naklukin hatinya kak bisma”
“terus kak adisty gimana?”
“udah putus kali.” kata evelyn
“wah bangga gue punya temen kaya lo lin, lo tuh kereeeen bangeeet!!”
“oiya pulang sekolah gue mau makan sama kak bisma. Pada mau ikut gak?”
“gak ah, nanti kita gerecokin acara lo lagi.”
Sementara di kelas bisma…
“gan sebenernya gue maleees banget jalan ama elin”
“apa boleh buat bis, nasib keluarga lo ada di tangan lo. Udalah terima aja, elin itu cantik kok”
“tapi cinta gak bisa dipaksaiiiiiiin.”
“bisa.”
“susaaaah gan. Coba lo jalanin idup gue, rasanya berat banget.”
“yaelah lebai. Oiya adisty buat gue aja ya. Kesian kalo jomblo terus.”
“wah gak tau diri. Sahabat macam apa lo, tega banget bikin idup gue tambah terpuruk.”
“haha canda sob, tapi kalo boleh gapapa sih.”
“sok ambil, iklas gue lo pacaran sama disty.”
“hahaha.”
Bel pulang sekolah berbunyi. Didepan kelas bisma sudah ada evelyn. Raut mukanya terlihat begitu senang…
“kita mau kemana?”
“ke restoran baghdad, aku pingin nyobain shisha.”
“jangan, itu sama kayak ngerokok, malah lebih parah.”
“kalo sekali kali gak apa-apa lah.”
“yaudah terserah” kata bisma karna udah males berdebat
Setelah sampai di restoran baghdad, evelyn langsung memesan aneka menu disana. Tak lupa dia juga memesan shisha.
“kak mau pesen apa?”
“terserah kamu”
“kok lemes sih kak? Gak suka ya aku traktir?”
“nggak kok malah kakak seneng banget”
Setelah memesan makanan mereka berdua ngobrol dan menikmati suasana restoran yang bergaya timur tengah. Akhirnya seorang pelayan datang dengan membawa pesana. Evelyn dan bisma menikmati makanan sambil berbincang-bincang, ternyata sudah hampir dua jam mereka berada di restoran tersebut.
“elin udah malem, kita pulang yuk”
“beneran kakak gak mau nyobain shisha?”
“gak ah. Kakak bukan perokok”
“yaudah yuk pulang”
Lalu di sekolah…
“udah tembak dia sekarang aja” kata morgan
“cepet banget belom siap gue” kata bisma
“terus kapan siapnya?”
“mmmm”
“lo gak bakal pernah siap bis, udah paksain aja”
“iya deh”
“yaudah gue seret evelyn kesini ya”
“hah? Dikelas?”
“iya mumpung sepi kan masih pagi”
Setelah morgan membawa evelyn kekelas. Morgan membisikan sesuatu ke bisma…
“ayo sob ngomong, bikin cewek yang ada di depan lo ini bahagia”
“gan gue gak bisa” bisik bisma
“kenapa kak bawa aku ke kelas kakak” kata evelyn ke morgan
“ini bisma mau ngomong sesuatu, penting katanya”
Morgan menginjak kaki bisma
“awwww!!” jerit bisma pelan
“eh mmm gini lin, gimana ya?” kata bisma
“kenapa sih kak?”
“gini mmm gue mau ngajak lo pacaran”
Morgan menahan tawa. Ekspresi bisma kocak banget, masa nembak orang kayak gitu,ckck.
“bis gue permisi dulu ya” bisik morgan
Setelah keluar kelas, morgan tertawa terpingkal-pingkal, dia bener-bener kocak ngeliat bisma.
“mau gak?” tanya bisma
“kakak nembak aku?”
“iya. kamu mau kan?”
Lalu evelyn mengangguk
Pas lagi asik-asiknya dengerin cerita kak bisma tiba tiba seorang pelayan datang…
“ini mau makan gak sih?”
“eh maaf mbak” kata ilham
“mbak liatin, kalian udah lama banget loh disini dan belom mesen-mesen juga. Ini tempat makan ade-ade bukan tempat ngobrol”
“iya maaf mbak haha, yaudah kita pesen cola float sama kebab tiga” kata ilham
“oke” kata pelayannya lalu menghilang
“kayaknya cerita kak bisma hampir sama kaya aku dan chika deh. Judulnya sama sama cinta yang dipaksa” kata ilham
Ngapain sih ilham ngomong kayak gitu, gak penting banget.
“haha ada ada aja lo ham” kata bisma
“terus kak bisma pacaran sama evelyn?” tanya gue
“iya lah. Dan gue gak tau gimana perasaan gue saat itu, gue seperti orang yang keilangan arah dan tujuan. Semenjak pacaran sama elin, gue mau aja disuruh-suruh sama dia, kalo diinget-inget rasanya sakit.”
“berapa bulan kak pacaran sama tu cewek?” tanya ilham
Mmm gak lama sih, pokoknya sampe gue lulus. Dari situlah gue mulai ngerubah sifat gue jadi playboy dan jadi bener-bener benci sama ade kelas, setiap gue ngeliat ade kelas cewek, gue berasa ngeliat elin.
“ah emang putusnya kaya gimana kak sampe kaya gitu?” tanya ilham lagi
Lalu bisma melanjutkan ceritanya…
“lo bisa pertahanin hubungan lo sama kak bisma bentar lagi kan lo gak satu sekolah sama dia” kata temen evelyn
“kayaknya gak bakal bisa deh. Lagian ternyata kak bisma orangnya nyebelin dan gak asik buat diajak pacaran” kata evelyn
“terus?”
“gue mau minta putus”
“sarap lo”
“kok sarap? biarin ah” kata evelyn lalu meneguk secangkir minuman
“oiya denger denger rafael udah putus sama ligya”
Sontak evelyn menyemburkan minumannya karna saking kagetnya
“ligya ade kelas kita?” tanya evelyn
“siapa lagi”
Inilah hari yang ditunggu-tunggu bisma dan teman-temannya. Siswa siswi disekolah bisma lulus 100% dan hari ini akan diadakan acara perpisahan. Acaranya berlangsung dari jam delapan pagi sampe jam satu siang. Sejak acara dimulai, bisma terlihat begitu sedih, puncaknya saat berpelukan dengan guru-gurunya sambil diiringi lagu perpisahan. Dan tidak terasa acarapun usai, tak sedikit murid yang matanya basah dan memerah karna kalo diingat ingat sekolah ini memberikan kenangan terdalam bagi masing masing muridnya. Setelah itu bisma menuju ke toilet untuk membasuh mukanya, tapi dijalan ia bertemu dengan evelyn…
“kakaaaaak”
“elin, cowok disebelah kamu ini siapa?” tanya bisma
“oh ini rafael, dia kelas VIII-5”
“rafael” kata rafael
“bisma” sambil berjabat tangan
“oh ini cowok yang suka kamu ceritain sayang?” kata rafael ke elin
“sayang?” tanya bisma
“iya sayang” tegas elin
“kalian pacaran?”
“iya” kata elin
“terus hubungan kita?” tanya bisma bertubi tubi
“hubungan apa? Aku gak mau pacaran lagi sama kakak because you are so disguisting!!”
Itulah kata-kata terakhir evelyn ke bisma yang membuat hati cowok ini tersayat-sayat. Tega-teganya evelyn ngomong kayak gitu, udah banyak banget pengorbanan bisma buet evelyn, tapi ini balesannya. Sejak saat itu bisma trauma dan gak mau lagi berhubungan sama ade kelas. Bisma gak abis pikir, kenapa dia bisa dimainin sama elin, padahal dia gak pernah mainin cewek. Akhirnya sejak saat itu juga bisma suka mainin hati dan perasaan cewek layaknya seorang PLAYBOY.
“waktu itu lo pernah bilang kata-kata itu kan ke gue?” tanya bisma ke gue
you are so disguisting?” tanya gue
“iya, karna itu luka gue jadi muncul lagi. Dan gue langsung kabur gitu aja lalu ngegantungin hubungan kita”
Lalu suasana jadi kaku…
by the way makanannya mana ya?” kata ilham lalu segera mencari pelayan yang tadi.
“maaf de, pas mba mau nganterin, kalian bertiga ngobrolnya lagi serius banget” kata pelayan
“iya mba, maaf banget ya kita jadi seharian disini” kata ilham
“nginep aja de kalo mau” kata pelayan
“haha yaudah mba nanti bayarannya saya lebihin buat sewa tempat” kata ilham lalu pelayannya pergi
“eh emang sekarang udah jam berapa sih?” tanya gue
“jam setengah tujuh” kata bisma
“APAAAAA!!! Pantesan langit udah gelap dan perut gue dari tadi udah keroncongan” kata gue kaget
“yaudah kita makan dulu” kata ilham
Gak nyangka udah jam setengah tujuh, cerita kak bisma seru banget, lebih seru dari cerita di film film. Ntar kalo kak bisma ngajak balikan gimana ya? Sebenernya mau,hehe tapi kesian ilham terus gue takut ditinggal kak bisma lagi.
Oke gue masih belom bisa maafin dia karna gak segampang itu ngembaliin kepercayaan orang yang udah retak.
Setelah makan gue langsung menarik tangan ilham.
“yuk ham pulang.”
“chika?” kata ilham heran
“gak apa apa ham, udah sana pulang. Gue udah duga chika gak bakal segampang itu maafin gue” kata bisma
“mmm yaudah deh kita pulang dulu ya kak” kata ilham
“nih pake jaket aku ntar kamu masuk angin, udah malem soalnya” kata ilham
“terus kamu?” tanya gue
“yaelah udah kebal aku sama angin malem” kata ilham sambil memakaikan jaketnya ke gue
“ih dipakein segala” kata gue
“haha, oiya chik aku iklas kok kalo lo jadian lagi sama kak bisma. Gue juga iklas kalo kita putus saat ini juga”
“jadi kamu mutusin aku?”
“bukan gitu. Aku tau percis chik, yang ada di hati kamu cuma kak bisma, gue cuma pelarian. Iya kan?”
“jangan sok tau deh ham.Kamu tuh cowok, gak bisa ngerti apa yang ada di dalem pikiran cewek”
“tapi beneran chik aku iklas kok, aku seneng kalo kamu seneng”
Ilham itu bener-bener ngertiin gue banget, kenapa sih gue gak bisa cinta sama nih cowok jelas-jelas ilham jauh lebih baik dibanding kak bisma. Kenapa kak bisma yang gue cinta? Kenapa kak bisma yang ada di pikiran gue terus-menerus. Padahal dia kan yang udah nyakitin hati gue. Kenapa sih hati gue susah banget buat diajak kompromi. Kalo gue cintanya sama ilham pasti udah dari dulu gue bahagia dan hidup gue gak bakal ribet kaya gini.
Keesokan harinya, dikelas gue liat nada. Mukanya lesu dan lecek banget, matanya juga bengkak.
“nada?”
Nada terdiam…
“lo kenapa?” tanya gue
Nada masih terdiam lalu tiba-tiba meluk gue…
“gue gak mau pisah sama rangga.”
Lalu gue meluk nada balik dan menunggu tangisan nada reda…
“kenapa nad?”
“kemaren gue abis nganterin rangga ke bandara.”
“bandara? Emang dia mau kemana?”
“dia bilang, dia mau ngelanjutin sekolahnya ke paris, karna disitu dia bisa mudah ngeraih cita-citanya jadi arsitek.”
“harusnya lo seneng dong, cowok lo makin deket sama gerbang kesuksesannya.”
“iya si, tapi gue takut nanti dia kepincut sama cewek paris.”
“yaelah, rangga tuh sukanya sama yang berbau indonesia. Kalo yang ke barat-baratan dia kurang suka”
“sotau lo chik, kata siapa?”
“percaya deh sama gue. Udah jangan nangis lagi kalo kangen rangga tinggal vidio call aja”
“nad kok ngelamun” kata gue
“kapan ya rangga balik lagi ke indonesia?” tanya nada
“berdoa aja supaya dia bisa balik secepatnya”
“kayanya gak mungkin chik, soalnya dia bilang bakal balik kalo dia udah lulus kuliah. Yaampun ampe kapan? SMA aja belom lulus”
“rangga kan pinter, dia pasti masuk kelas akselerasi dan optimis deh, dia bakal pulang cepet buat ngelamar lo”
“ih apaan sih chikaaaa?”
“emang itu mau lo kan? Jadi istri seorang arsitek”
“iiiihhh tapi itu masih jauh”
“hahahaha.”
Ternyata yang tau kepergian rangga gak terlalu banyak, hanya temen-temennya rangga dan temen terdekat nada aja.
“kapan-kapan kita ngobrol bareng yu sama rangga” kata joan
“iya pasti seru tuh” timpal gue
“gimana nad?” tanya joan
“boleh boleh”
“masih lemes aja nih, udah dong. Kalo rangga ngeliat lo kayak gini dia bakal sedih” kata joan
“iya iya ini gue lagi berusaha semangat” kata nada
Tiba-tiba ilham muncul, mengagetkan kami bertiga…
“DOOORRRR!!!”
“ilham apaan sih gak lucu deh, jantungan nih gue” kata joan
sorry sorry, oiya nad sabar ya. Rangga gak bakal naksir kok sama cewek paris” kata ilham
“haha, iya ham” kata nada
“kalo rangga kecantol cewek paris, mending lo jadi cewek gue aja”
“ilham kok ngomongnya gitu?” kata gue heran.
Setau gue, selama ini ilham gak pernah ngegombalin cewek lain. Sekarang kok berani-beraninya sih dia kayak gitu sama temen gue sendiri. Nada dan joan juga heran.
Pulang sekolah, gue dianter ilham. Gue mau membahas soal tadi tapi gak jadi deh. Gak terlalu penting lagian.
Beberapa jam kemudian di rumah bisma, bisma yang sedang asik nonton tv diganggu adiknya. Oiya agam sekarang kelas tiga smp dan dia sekarang sekolah di smpnya bisma. Dan yang perlu lo tau, agam belum pernah pacaran sama sekali, padahal cewek yang daftar udah banyak banget. Gak ngerti kenapa, mungkin karna dia terbiasa hidup tanpa cewek. Sd nya kan di sekolah khusus cowok.
“kak sini remotnya” kata agam
“apaan si lo de. Nonton di kamar kan bisa”
“enakan disini”
“sama ajaaa, udah sana. Sambil menendang pantat agam”
“gak mau!! Sini remotnyaaaaa”
Lalu kakak beradik itu rebutan remot sampe remotnya terlempar dan mengenai kepala seorang cewek.
“aduuuuuhhh” kata cewek itu sambil mengusap-usap kepalanya
“andin? Kok tiba-tiba nyelonong masuk sih”
“tadi gue udah manggil lo berkali-kali, yang keluar malah bibi lo terus katanya suruh masuk aja”
“mau ngapain kesini?”
“yang sopan dong de sama cewek” bisik bisma ke agam
“mmmm katanya lo gak bisa nyulam ya? Besok lusa harus dikumpulin loh prakaryanya?”
“oiya lupa, terus lo mau bantuin gue?” kata agam ketus
“ade!! Yang sopan ama cewek” bisik bisma lagi
“kak, aku udah males banget sama andin. Dia tuh caper banget sama aku” bisik agam
“ladenin dong, cewek cantik gini sayang kalo di sia-siain”
“yaudah buat kakak aja, sini remotnya mending aku nonoton tv. Kalo soal nyulam sama bi dami aja.”
“dasar lo, gue lagi enak-enak nonton juga”
“agam” kata andin karna merasa diacuhkan
“eh mmm, yaudah de duduk dulu.” kata bisma sambil menarik andin ke ruang tamu.
“agamnya mana?”
Bisma bingung mau jawab apa lalu dia hanya garuk-garuk kepala.
“oiya tadi maaf ya remotnya kena kepala ade” kata bisma mengalihkan pembicaraan
“ohh, agak sakit sih tapi gak apa-apa”
“agam kenapa sih kak? Dingin banget sama cewek?”
“dimaklumin ya, dia emang dari dulu kaya gitu. Kakak juga heran”
“iya kak udah aku maklumin, tapi tolong bilangin ke dia ya, lembek sedikit sama cewek. Yaudah aku pulang dulu kak”
“mau kakak anter?”
“gak ngerepotin emang?”
“gak, ini buat menebus kesalahan agam sama kamu”
“wah ternyata kakaknya agam beda banget sama adenya, lebih baiiiik. Coba adenya kaya gini juga”
“yaudah yuk” kata bisma
Sesudah mengantarkan andin, wajah bisma terlihat kesal karna agam yang dari tadi masih duduk santai di ruang tv.
“dasar lo ya, gue lagi asik-asik nonton tv juga”
“kakak abis dari mana?”
“nganterin fans lo pulang.”
“fans? Haha.”
“oiya dia bilang lo jangan terlalu dingin sama cewek”
“dingin gimana sih, bingung aku sama temen-temen cewek aku”
“bingung kenapa?”
“kebanyakan dari mereka tuh caper, terus kalo ketemu aku senyam-senyum kayak salting gitu. Kenapa sih mereka? Apa ada yang aneh dari aku?”
“hahahaha” bisma tertawa terpingkal-pingkal sampe jatoh ke sofa
“ih kakak kenapa sih?”
“itu tandanya mereka naksir sama lo.”
“terus kalo naksir kenapa?”
“wah de, lo mah bukan polos lagi tapi kelewat bego”
“iiihhhh beneran aku gak ngerti. Iya aku tau mereka naksir, terus?”
“mereka pingin deket sama lo, malah kalo bisa pacaran sama lo”
what? Ogah”
“kenapa si de, coba aja dulu”
“nggak ah, apa untungnya sih pacaran kak?”
“ya bikin hidup berwarna”
“udah itu doang? Hidup aku tuh udah penuh warna, kalo kebanyakan nanti malah rusak”
“udah ah males ngomong sama lo”
“tunguuu” agam menarik kaos bisma
“apa lagi?”
“bisa gak kakak ngerubah temen cewek aku biar sikapnya biasa aja ke aku”
“yaelah mestinya lo bersyukur, banyak cowok yang pingin kaya lo”
“tapi lama-lama aku terganggu banget”
“gak tau ah de, pusing gue mikirin urusan lo. Urusan gue aja belom bener”
“urusan apa? Pasti urusan cewek. pacar kak bisma kan banyak”
“iya, tapi sekarang gue mau setia sama satu cewek dan mau mutusin semua cewek-cewek simpenan gue, haha”
“gaya lo kak”
Di tengah lapangan yang terik, gue lari dengan kecepatan yang tinggi untuk mendapatkan nilai lari yang bagus. Akhirnya suara priwitan dari guru olah raga terdengar dan gue bisa berhenti berlari.
“riska bagus, nilai kamu lumayan. Jangan kaya temen-temen kamu yah yang nyepelen olah raga lari”
“oh iya pak makasih” kata gue
Napas gue masih kalang kabut karna saking capeknya, saat istirahat gue ngeliat ilham yang membawa tumpukan buku.
“sayaaaaaang!!” teriak gue
“chika kamu abis pengambilan nilai lari ya?”
“iya cape banget nih, eh ham jangan pergi dulu” kata gue sambil bangun dan berlari menuju ilham.
Gue mencium pipi ilham. Gue mau nunjukin rasa sayang gue ke cowok ini. Lalu ilham kaget.
“chika gak biasanya” kata ilham sambil memegang pipinya
“ilham kamu itu cowok terbaik yang pernah aku kenal, aku sayang kamu” kata gue
Malam hari di rumah ilham…
“tok tok tok” suara pintu rumah ilham
“aduh ada aja tamu malem-malem gini. Mana bonyok lagi gak ada di rumah lagi”
Setelah membuka pintu
“chika!! Mau ngapain?”
Gue langsung menarik tangan ilham menuju kamarnya. Gue tau hal yang gue lakuin sekarang nekat banget, tapi ini cara satu-satunya pendekatan sama ilham. Gue ngerasa gue belom terlalu deket sama ilham.
“chik gue takut banget. Mending sekarang lo pulang oke!”
“gak mau. Gue mau nginep disini”
“lo udah gila apa? Gue gak mau terjadi apa-apa. Kita disini cuma berdua. Lagian lo gak dicariin bonyok lo?”
“gue udah bilang kok, mau nginep di rumah temen”
Gue liat keadaan ilham udah tress banget.
“yaelah ham, kalo lo sayang banget sama gue, lo gak bakal berbuat macem-macem ke gue. Oiya kita ke halaman belakang yuk”
“ayo ayo, tapi gue bikinin capuchino dulu ya buat kita”
“oke” kata gue lalu menuju ke halaman belakang
Gue dan ilham ngobrol-ngobrol sambil bersantai di halaman belakang.
“kamu bantu aku ya buat ngelupain kak bisma” kata gue
“aku gak bisa chik, itu sama aja aku ngilangin kebahagiaan kamu”
“emang kamu seneng kalo aku bahagia sama cowok lain”
“seneng banget. Aku tau kok kalo kamu gak bahagia di samping aku. aku juga tau kalo cinta gak bisa dipaksa”
“ilham jangan bikin gue nangis dong” kata gue sambil mengelap air mata
Hening sesaat lalu tiba-tiba muncul kak reza.
“haiii semuanya” kata kak reza
“ngapain kakak kesini”
“gue yang nyuruh, tadi gue nelfon kak reza pas bikin capuchino. Sumpah gue takut banget chik kita berduaan kaya gini” kata ilham
Gue sedikit kesel, kalo ada kak reza gak bakal bisa ngomong serius lagi sama ilham. ga lama kemudian…
“ham kita cuma bertiga?” bisik kak reza
“iya” bisik iham
“rawan ham. nanti apa kata orang kalo ada dua orang cowok dan satu orang cewek di rumah lo.”
“tapi lumayan lah ada kakak sekarang, dari pada tadi” bisik ilham
“kalian berdua ngapain sih bisik bisik” bentak gue
“maaf ya chik gue ganggu elo sama ilham”
“iya iya aku maafin. Lagian ada kakak bagus kok, kan jadi gak ada fitnah ntar”
Akhirnya kami bertiga ngobrol dan bercanda sampai jam sebelas malam…
“bu sinta wali kelas lo udah nikah ya?” kata kak reza
“iya. tadinya sekelas mau diundang tapi gak jadi” kata ilham
“waktu gue kelas satu, dia kan guru baru, cantik pula. Jadi sering digodain gitu sama anak-anak ampe sekarang. Sayang banget udah nikah, harapan gue sama dia pupus dong”
“haha gila kak” kata ilham
“masa sih? dikelas aku gak ada yang berani sama dia loh” kata gue
“hah? Gak salah denger gue” tanya kak reza
“iya. aku aja pernah dijemur gara-gara gak ngumpulin tugas” kata gue
“itu guru killer kak. Kalo dia masuk kelas, kelas jadi hening” kata ilham
“yaelah, gak usah takut sama bu sinta. Kalo dia ngomel gombalin aja”
“ih mana berani” kata ilham
“haha, kocak. Eh ga pada laper apa, beli baso yu” kata kak reza
“pangsit aja” kata gue
“tukang pangsit jarang lewat. Paling tukang sate, nasi goreng sama mi dog dog” kata ilham
“yah, lagi kepingin pangsit juga”
“udah beli baso aja, kalo jam segini biasanya yang lewat baso mang ngkus. Enak loh”
Setelah nunggu beberapa saat, akhirnya tukang basonya muncul juga
“mang baso tiga, gak pake mecin. Dua pedes satu sedeng” kata ilham sambil memberi mangkoknya
“yang sedeng gak pake mi kuning ya” teriak gue yang lagi di ruang depan
“wah ham, tumben sodaranya pada ngumpul” kata mang ngkus setelah ngasih tiga mangkok baso
Kami bertiga cengar cengir doang, untung dianggep sodaranya ilham jadi gak ada gosip deh.
Setelah memebayar mang ngkus pergi. Tak lama kemudian terlihat mobil yang berhenti persis di depan rumah ilham
“mobilnya sering gue liat” pikir gue
“halooooo” kata nada setelah keluar mobil
“yaelah, sekalian aja bawa bokap nyokap lo kesini, ini kakak ade pada dateng semua” kata gue
“maaf ya ganggu, gue dipaksa ilham suruh dateng. Eh ada baso”
“yah tukangnya udah gak ada nad” kata gue
“yahh, yaudah nyobain aja deh”
Setelah basonya abis, kami ngumpul dikamar…
“kalo kayak gini gak bakal bisa tidur deh” kata nada
“untung besok hari minggu” kata ilham
Kami berempat duduk di kasur ilham yang lumayan besar
“eh gue ngantuk banget nih, pada minggir deh. Gue mau tidur disini”
“ih apa-apaan kak, tidur di kasur yang laen sana”
“yaelah tega banget, iya deh” kata kak reza lalu tidur di kasur tipis yang gak jauh beda dengan karpet
“kak tidur di kamar sebelah aja”
“gila lo, gue suruh tidur di kamar bonyok lo”
“abis kondisi kakak kesian banget” kata ilham
“yaelah sering gue kaya gini. Udah gue tidur dulu, kalo ngobrol jangan kenceng-kenceng ya”
“siipp”
Di tengah kegelapan malam gue, ilham dan nada masih belum tidur. Kami cerita banyak tentang apa aja. Gak kerasa adzan subuh berkumandang. Setelah membangunkan kak reza kami sholat berjamaah.
“eh gue mau tidur lagi, ntar bangunin ya jam delapan” kata kak reza
Lalu kak reza kembali tidur.
“dasar kebo” kata nada
“kakak lo mau kemana nad?” tanya gue
“mmm gatau, perasaan gue kok jadi gak enak ya. Kayanya bakal jadi sesuatu deh chik” kata nada
Gue sama nada nonton tv sementara ilham bergegas untuk mandi.
“bener nih kaian berdua gak mau mandi?”
“gak bawa baju gue” kata nada
“sama” kata gue
Disaat asik nonton tv…
“eh udah jam berapa nih, kakak gue” nada buru-buru bangunin kak reza karna udah jam delapan lewat
“yaampun de kakak telat. Kenapa jam segini dibanguninnya” kata reza
“aduh sorry deh kak, lagian mau kemana sih kayaknya penting banget” kata nada
“kamu gak perlu tau. Yaudah kakak mau mandi” kata reza
Setelah mandi reza meminjam baju ilham, dipilihnya kemeja berwarna coklat dan celana levis abu.
“gue berangkat dulu ya semua daaaah” kata reza lalu mengendarai motornya melesat dan menghilang
“ada yang gak beres nih” pikir gue akhirnya gue sms joan
Message : jo dimana? Gue sama nada pingin ngajak lo nonton, film harpot part 2 udah keluar
Sending message…
Inbox
From : joan
Message : maaf banget ya chik, sekarang gue lagi di PIM mau ketemu orang
Wah bener kan apa kata gue. pasti joan sama kak reza mau putus, wah ini gak bisa didiemin.
“nad gue tau kakak lo mau kemana. Dia mau ketemu joan di pim”
“wah bener kan mereka berdua mau putus. Mesti kita gagalin nih” kata nada
“yaudah kita ke pim sekarang juga pake mobil gue”
Selama perjalanan kita panik banget, kalo kita telat dateng gimana? Gue gak mau joan dan kak reza putus karna masalah sepele, joan cemburu sama temen kak reza. Itu yang gue denger dari cerita joan kemaren.
“ham yang cepet dong jalannya”
“aduh, ini macet. Mending lo telfon joan deh”
Gue ambil handphone lalu menelfon joan
“jo dimana?” kata gue
“lagi otw ke pim. Kenapa chik?”
“aduh gimana nih” bisik gue ke ilham dan nada
“jo jangan lewat lampu merah, mending lo puter balik ke arah perempatan” kata ilham setelah merebut hanphone gue
“kenapa emang?”
“disitu jalanannya lagi dibenerin. Macet parah”
“yang bener ham?”
“yah dibilangin gak percaya lo jo”
“oh yaudah deh ham dah”
“dah” lalu ilham menutup telfon
“bukannya yang lagi dibenerin malah perempatan?” tanya nada
“nad lo jangan kelewatan polos deh, kalo gak kaya gini nanti joan cepet sampe” kata gue
“oiya,hehe sorry sorry. pinter juga lo ham”
“haha kok jadi lola si nad” kata ilham
Sesampainya di pim kami bertiga langsung mencari kak reza.
“eh tuh kak reza” kata gue sambil nunjuk kak reza yang lagi ngeliatin jam
“jangan kesana chik” kata ilham
“loh, ntar kalo joan dateng gimana?”
“joan pasti lama datengnya. Kamu ga liat tadi di perempatan macetnya gila-gilaan”
“iya juga sih” kata gue
“kita atur strategi dulu” kata ilham
“oke nad, tugas lo nunggu joan di depan PIM, kalo joan udah nongol, cepet-cepet kasih kabar” kata ilham
“siap bos” kata nada
“oke sekarang lo ikut gue chik”
Ilham menarik tangan gue, kami menuju sebuah cafe yang lumayan berkelas. Gue dan ilham menemui menejer cafe buat minta izin. Setelah itu menemui pelayan cafe.
“mbak saya serahin semuanya ke mbak ya, mbak harus berhasil. Soalnya ini menyangkut nasib temen saya sama pacarnya” kata gue
Lalu pelayan itu mengangguk, tiba-tiba telfon berbunyi.
“chik joan udah dateng” kata nada
“oh oke oke, semuanya udah siap kok. Lo ikutin joan ya”
Beberepa saat kemudian terdengar bunyi telfon lagi
“chik joan sama kak reza ada di food court, cepetan kesiniiiii”
come on guys” kata gue ke ilham dan pelayan
Gue, nada dan ilham hanya bisa melihat dari balik toko minuman, dan hanya bisa berdoa dan berharap semoga rencana kami berhasil.
“jo kamu gimana sih, katanya jam setengah sembilan tapi liat ini udah jam berapa” kata kak reza
“aduh maaf banget ya kak, aku terjebak macet” kata joan
“iya kakak maafin, kamu mau ngomong apa?”
“oke, aku gak mau basa basi lagi. Aku mau minta pu…” omongan joan terhenti karna ada seorang pelayan yang tiba-tiba muncul
“selamat siang mas mbak” kata seorang pelayan tersebut
“selamat siang. Ada apa ya?” kata reza
“kalian berdua pasangan bukan?” kata pelayan
“i..i..iya kenapa mbak” kata joan
“berhubung cafe kami sedang mengadakan promo. mas mbak boleh makan sepuasnya di cafe kami” kata pelayan
“ah kok bisa? Terus kok kita doang yang dapet makan”
“iya semua pasangan yang masih bersekolah boleh makan sepuasnya di cafe kami khusus hari ini. Mari saya antar” kata pelayan tersebut sambil menarik paksa joan dan reza
“yes berhasil. Mereka udah masuk ke perangkap satu” kata ilham
Gue dan nada jingkrak-jingkrakan.
“ih kalian berdua apaan sih, kaya anak kecil aja” kata ilham
“yee biarin dong, weeee” kata nada sambil menjulurkan lidah
“yaudah ayo kita intipin mereka lagi” kata gue
Kami liat joan dan reza udah duduk di bangku cafe.
Joan terlihat gelisah, kayaknya ada yang aneh. Mulai dari kebohongan ilham sampe di cafe ini, joan mulai sadar kalo ada yang ngejebak dia. Sementara itu kak reza masih santai-santai aja dan malah menikmati semuanya.
“ini menunya” kata pelayan itu
“mau pesen apa jo?” tanya reza
“terserah kakak deh”
“vanila latte sama pizza aja masing-masing dua” kata reza
“oke” kata pelayan
Makanan diantar ke meja joan, disaat mereka sedang asik makan…
“lagu ini khusus untuk pasangan yang sedang merayakan hari jadian mereka yang sudah memasuki bulan ke tiga, untuk reza dan joan. lagu ini berjudul Ada Cinta”
Ada cinta yang kurasakan saat bertatap dalam canda
Ada cinta yang kau getarkan saat ku resah dalam harap oh indahnya
Pernah ku ragu akan sikapmu tapi mengapa kini semuanya indah oh resahnya
Bait demi bait dinyanyikan oleh penyanyi cafe tersebut yang membuat hati joan dan reza bergetar.
“oiya sayang happy anniversary, gak kerasa ya udah tiga bulan kita pacaran” kata kak reza
seketika hati joan mencair dan akhirnya gak jadi mutusin kak reza.
“happy anniversary juga, btw kayanya ada yang ngatur ini semua deh kak. Sebenernya kalo boleh jujur aku pingin mutusin kakak tadi”
“hah mutusin aku. kenapa?”
“aku ga tahan ngeliat kakak sama kak silvi”
“ohh silvi, silvi itu temen aku dari kecil sayang. Jadi udah biasa rangkul-rangkulan sama dia. Okedeh aku janji aku gak bakal gitu lagi sama silvi dan sama semua temen-temen cewek aku”
“udah gak usah janji janji kak. Aku mau liat sikap kakak langsung”
Lalu kami bertiga memberanikan diri untuk muncul di hadapan joan dan kak reza.
“maafin gue ya jo udah boong sama lo” kata ilham
“tuh kan udah gue duga. Pasti lo lo semua yang ngerencanain ini”
“haha, gue gak mau hubungan sahabat gue sama kakak gue kandas gitu aja. Lain kali jangan gitu lagi ya, jangan bikin gue sedih lagi”
“haha iya nad. Sekarang gue mau berusaha buat percaya sama lo dan gak cemburuan lagi” kata joan
“aku makin sayaaang deh sama kamu jo” kata kak reza lalu mengecup kening joan
“eh gue pulang dulu ya, gatel nih badan” kata gue
“oiya, gue juga belom mandi chik. Yuk yuk pulang” kata nada
Akhirnya kami semua pulang ke rumah masing masing.
Gue seneeeeng banget, joan sama kak reza gak jadi putus. Walaupun tadi malem sempet bete gak bisa ngobrol banyak sama ilham. Selesai mandi, suara telfon gue berbunyi, ternyata dari ilham.
“halo sayang kenapa?”
“chik, hubungan kita harus dihentikan sekarang juga demi kepentingan semua pihak”
“wes wes tunggu dulu dong. Ini kenapa tiba-tiba kamu minta putus, terus gaya omongan kamu kenapa kaya pak rt”
“abis gue bingung mau ngomong kaya gimana chik. Gue gak pantes jadi cowok lo, gue itu penghalang antara lo dan kak bisma.”
Gue speechless mulut gue kaya ada yang ngonci sampe gak bisa ngucap apa-apa
“makasih ya selama ini udah bikin hidup gue bahagia. Walaupun gue gak bisa milikin lo tapi gue udah ngerasa beruntung banget kok karna bisa pacaran sama lo”
“ham gue lagi berusaha cinta sama lo, jangan halangin usaha gue”
“cinta gak bisa di paksa chik. Cinta sejati lo itu kak bisma, pesen gue kejar dia sampe dapet ya, karna cuma dia yang bisa bikin lo bahagia”
Ilham bikin gue nangis lagi
“ham lo itu cowok baik, baiiiiik banget. Gue gak tau deh gimana nasib gue waktu ditinggalin kak bisma seandainya gak ada elo”
“gue seneng kok bisa bantu lo”
“semoga lo dapet cewek yang jauh lebih baik dari gue ya ham. kalo dipikir-pikir malah gue yang gak pantes sama lo.”
“kejar bisma ya chik. Ikutin kata hati lo”
Yaampun ilham tau banget kalo sebenernya gue masih ngarep sama kak bisma
“ham makasiiiiih banget untuk semuanya ya. Kita masih bisa temenan kan”
“yaampun chik, ngapain nanya kaya gitu. Sahabatan juga bisa”
Seteah menutup telpon. Masih kebayang bayang dalam pikiran gue kata-kata ilham “ikutin kata hati lo”
Itu lah kata-kata yang semakin membuat gue yakin kalo cinta sejati gue adalah kak bisma. Iya ilham bener banget gue harus kejar kak bisma, gue harus maafin dia dan ungkapin rasa sayang gue.
Keesokan harinya, setelah pulang sekolah. Gue memberanikan diri ke rumah kak bisma SENDIRIAN. Sebenernya gue takut dan grogi banget, tapi lebih cepat kan lebih baik. Ngapain di tunda-tunda ya gak?
Sebenernya bisa sih ngomongnya di sekolah aja tapi gue takut banyak yang liat. Waktu pertama kali gue jadian sama kak bisma aja setiap gerak gerik gue diliatin.
Oiya nada dan nada dan joan belom gue kasih tau soal ini. Gue gak mau ngebebanin pikiran mereka. Mereka kan abis dilanda masalah juga sama cowoknya masing-masing.
Gue pencet bel rumah kak bisma…
“dug dug dug dug” suara jantung gue yang makin lama makin keras karna saking gugupnya
Gue pencet bel lagi
“ada yang buka pintu, waduh jangan kak bisma deh” harap gue
Ternyata yang buka pintu itu anak cowok. Kayaknya ini adenya kak bisma, yaampun sumpah imut banget, emang sih kak bisma pernah cerita kalo adenya itu ganteng tapi gue kira gak bakal seganteng ini.
“nyari kak bisma ya kak?”
“i..iya. kak bismanya ada gak?”
“mmm lagi nganterin mama ke butik. Yaudah masuk dulu kak, tunggu aja kak bisma nya”
“oh iya iya de”
Gimana sih katanya si agam itu dingin sama cewek, tapi kok malah kaya gini. Jangan-jangan ini bukan agam tapi sepupunya bisma.
“mau minum apa kak?”
“apa aja deh yang dingin”
“sebentar ya kak aku bilang bibi dulu”
Beberapa saat kemudian…
“ini kak minumnya”
“wah es jeruk, keliatannya seger banget” kata gue
“kakak itu pacarnya kak bisma?”
“mmm kakak juga gak tau de, hubungan kita gantung”
“hah gantung? Maksudnya?”
“mmm kita dulu pacaran, tapi sekarang kita gak kaya orang pacaran lagi padahal belom ada kata putus”
“ooohhh ribet ya. Oh iya kakak hati-hati ya sama tu orang, dia itu suka mainin cewek. aku gak mau kakak di mainin sama si playboy itu”
“haha, iya kakak bakal hati-hati kok”
“eh kak, tapi dia pernah bilang loh mau setia sama satu cewek dan mau mutusin semua cewek-cewek simpenannya. Jangan-jangan ceweknya kakak.”
“sotau kamu”
“hehe kali aja.”
Bocah itu cerita banyak tentang bisma ke gue. satu jam sudah gue ngobrol dengannya.
“kakak orangnya asik ya” kata agam
“kamu juga. Jarang loh kakak nemuin anak cowok sepolos kamu”
“emang aku polos banget ya?”
“mmm jujur apa boong nih?”
“jujur lah”
“sangat polooooos banget”
“ih udah pake sangat, pake banget pula.”
“haha, kamu gak boleh gitu sama cewek. cewek itu punya perasaan. Hatinya lebih sensitive dibanding cowok. Mereka butuh perlakuan yang lebih baik”
“jadi selama ini aku salah besar”
“iya, udah berapa banyak cewek yang hatinya kamu patahin”
“aduh kak udah gak keitung kali. Terus aku mesti gimana? Kalo boleh jujur aku gak pernah suka sama cewek. ntar kalo misalnya aku perhatian sama cewek tandanya aku ngasih harapan kosong dong”
“pesen kakak berusahalah mencintai orang lain”
“mmm aku gak mau pacaran kak sebelum aku kerja”
“oke kalo mau kamu kayak gitu. Bales semua perhatian dari temen cewek kamu dan bilang kalo kamu gak mau pacaran dan pingin temenan sama mereka”
“ihhh omongan kakak bijak banget sih. laen banget sama kak bisma yang sampe sekarang gak bisa ngasih solusi ke aku”
“haha kakak seneng kok bisa bantu nuntasin masalah kamu”
“pasti kakak jarang gonta ganti pacar gak kaya kak bisma. Kalo boleh tau mantan kakak ada berapa”
Gue kaget banget ditanya hal kaya gitu. Aduh gue mesti jawab apa nih?
“mmm berapa ya?”
“eh kak itu kak bisma” kata agam
Huh untung bisma muncul, jadi gue gak perlu ngejawab pertanyaan agam.
“chika!! Aku gak nyangka banget kamu bisa ada disini” kata bisma
Aduh kok gue diem ya? Gue gugup, gue bingung mau ngomong apa. Padahal waktu di tempat makan sama ilham gue biasa aja ke cowok ini tapi kok sekarang badan gue jadi beku gini? Masa gue salting sih
“kak kok diem sih?” bisik agam ke gue
Sontak gue kaget
“eh mmm hai kak bisma” kata gue
“cieeee, udah ah aku gak mau ganggu. Daaaaah” kata agam lalu pergi
Sekarang di ruang tamu hanya tinggal gue dan bisma. Suasana yang tadinya hangat jadi kaku, “aduh jangan langsung to the point tapi ngomongin apa dulu ya?”  kata gue dalam hati
Masih gak ada suara, gue bener-bener bingung mau bahas topik apa ke cowok yang pernah bikin hati gue luka.
“jadi gak enak nih aku sama kamu, kamu udah nunggu berapa lama?” kata bisma
“mmm gak terlalu lama kok. Tadi itu agam?”
“iya, gantang kan?”
“iya lain banget sama kakaknya,hehe. Tadi aku sempet mikir dia itu sepupunya kak bisma atau siapa lah, abis gak kayak yang diceritain kakak waktu itu. Katanya dia dingin sama  cewek, tapi tadi aku ngobrol banyak sama dia”
“wah beneran?”
“iya”
“tapi sumpah deh. Aku tuh gak pernah ngeliat agam ngobrol sama cewek, sama sodara ceweknya aja jarang.”
“haha, jadi terbang nih” kata gue
Tiba-tiba hening lagi, lalu…
“kamu udah maafin aku?”
“mmm sebenernya udah dari dulu, tapi aku gengsi. Maafin aku ya kak”
“loh kok jadi kamu yang minta maaf ke aku,haha”
Hening sesaat lalu bisma memegang kedua tangan gue, jantung gue berdegup kencang.
“chik, aku gak tau mesti ngomong apa buat ungkapin rasa bersalah aku ke kamu. Aku bener-bener nyeseeeeeel udah ninggalin kamu. Ternyata cuma kamu yang bisa bikin aku seneng.”
Lalu bisma meluk gue erat
“chik, kamu mau kan jadi pacar aku lagi?”
Gue terdiam dalam pelukan kak bisma, lalu…
“i…iya. aku juga baru sadar kak kalo cuma kakak yang bisa bikin aku bahagia, cuma kakak yang ada di hati aku”
Bisma melepas pelukannya…
“chik karna kamu, aku jadi gak trauma lagi sama ade kelas. Aku pingin deket sama mereka semua, kamu mau bantu kan?”
“mmm mau, aku seneng banget bisa ngilangin trauma kakak. Dan yang paling bikin aku seneng, aku bisa jadian lagi sama playboy ini” sambil mencubit hidung bisma
“eh kamu gak ngaca ya? kaya kamu gak playgirl aja”
“eh tapi lebih baik aku dari pada kak bisma”
“apa buktinya?”
“mmmm pokoknya lebih baik aku deh dari pada kakak”
“dimana-mana playgirl dan playboy sama aja. Gak ada yang lebih baik” kata bisma
Bener juga ya kata kak bisma. Playboy playgirl. Who’s better? Itu pertanyaan yang gak ada jawabannya karna playboy dan playgirl sama busuknya. Yang terbaik itu  adalah orang yang setia pada pasangannya masing-masing.

THE END

Sumber :