Jumat, 21 Oktober 2011 - 0 komentar

Manajemen Produksi

Manajemen Produksi

A.    Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
1. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
2. Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.

Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.

Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1.      Bertambahnya penggunaan mesin
2.      efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3.      Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4.      meluasnya system perbankan dan perkreditan
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.

  • Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer.
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
  • Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1.      Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2.      Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3.      pelatihan pekerja dengan metode baru
4.      pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

B.     Pengertian Manajemen Produksi
Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian produksi itu sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, danskills (organizational, managerial and technical skills) (Assauri, 1978). Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.

Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen yang efektif. Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau menciptakan manfaat yang terdiri atas penambahan manfaat bentuk, manfaat waktu, dan manfaat tempat atau gabungan di antaranya. Oleh karena itu, manajemen produksi dapat diartikan sebagai proses manajemen yang diterapkan dalam kegiatan atau bidang produksi dalam sebuah perusahaan.

Manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi
sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk dan jasa yang lebih berdaya
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

C.    Pengertian Produksi
Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan lingkungan” Atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber daya yang ada.
Produksi tidak berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun yang dapat menciptakan benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna,disebut “dihasilkan”. Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian positif terhadap hukum-hukum benda dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan kajian normatif yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi. Pembahasan mengenai nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek normative yang banyak dikaji oleh para ahli teori social.
D.    Proses Produksi
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1.      Kelangsungan hidup
·         Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal).
·         Produksi yang terputus-putus
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2.      Teknik
·         Proses Ekkstraktif
·         Proses analitis
·         Proses Pengubahan
·         Proses Sintetis

E.     Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Ada 4 macam pengambilan keputusan yaitu :
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d.Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan  dengan keadaan yang lain.

F.     Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Ruang lingkup manajemen produksi ada dua, yaitu :
1. Perencanaan sistem produksi
2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya.

Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :
1.
Seleksi dan desain hasil produksi
2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak dan arus kerja
5.
Rancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

G.    Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
·         Fungsi Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.

Empat (4) fungsi penting produksi :
1.      Proses Pengolahan
2.      Jasa-jasa Penunjang
3.      Perencanaan
4.      Pengendalian (Pengawasan)

·         Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.

H.    Lokasi dan Lay Out Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :

Faktor utama :
1.      Lingkungan masyarakat
2.      Kedekatan dengan pasar
3.      Tenaga kerja
4.      Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
5.      Fasilitas dan biaya transportasi
6.      Sumberdaya alam lainnya

Faktor sekunder:
1.      Harga tanah
2.      Dominasi masyarakat
3.      Peraturan tenaga kerja
4.      Rencana tata ruang
5.      Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
6.      Tingkat pajak
7.      Cuaca/iklim
8.      Keamanan
9.      Peraturan lingkungan hidup

Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
1.      Dekat dengan pasar
2.      Dekat dengan sumber bahan baku saja
3.      Tersedia tenaga kerja

Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
1.      Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
2.      Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
3.      Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
4.      Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
1.      Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
2.      Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
3.      Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

Sedangkan menentukan tata ruang pabrik juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan agar suasana kerja menjadi baik. Sasaran tata ruang adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut :
1.      Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi
2.      Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses
3.      Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran
4.      Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya
5.      Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat
6.      Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara
7.      Distribusi air dan listrik harus se-efisien mungkin
8.      Letak peralatan harus dibuat se-efisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi
9.      Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan pemeliharaan
10.  Pemasangan pipa letaknya harus di ataur supaya tidak menganggu orang yang berjalan.


Sumber :
Widyatmini.1996. Seri Diktat Kuliah Pengantar Bisnis. Jakarta: Universitas Gunadarma.
M. Fuad, dkk.2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

0 komentar:

Posting Komentar